Kota Magelang – Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Magelang, H Anif Solikhin, S.Ag, M.S.I, membuka acara Koordinasi Penguatan Data Lembaga pada TPG, Madin dan Pondok Pesantren di Kota Magelang, Senin (26/11). Dalam sambutannya, didampingi Kepala Seksi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam, H. Mustofa Muhroji. Lc, menyampaikan bahwa, lembaga-lembaga yang ada pada saat ini berjumlah sekitar 155 lembaga, silahkan untuk selalu mengupdate, apabila ada perubahan data dalam lembaga tersebut, diantaranya ada TPQ, Madin juga Pondok Pesantren.
Anif Solikhin juga menyampaikan bahwa kegunaan pendataan lembaga adalah untuk mendapatkan bantuan, baik itu untuk sarana akomodasi ataupun bantuan honor untuk ustad/ustazhah dari pemerintah dalam hal ini adalah melalui Kementerian Agama Kota Magelang.
“Sebentar lagi juga ada bantuan dari pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Biro Kesra bekerja sama dengan Kanwil Provinsi Jawa Tengah melalui Biro Pontren kemudian ke tingkat Kab/Kota se Jawa Tengah,” tambah Anif.
“Ustad/ustadhah apabila mau mendirikan Lembaga-lembaga TPQ, Madin atau juga pondok pesantren maka silahkan untuk dipermudah dalam hal pengurusannya. Lembaga-lembaga tersebut harus selalu mengikuti perkembangan dan selalu mengupdate data, apabila ada penambahan baik itu siswa/siswi atau juga santriwan/santriwati dari masing-masing lembaga,” kata Anif.
Dalam sambutannya, Mustofa Muhroji, mengatakan pentingnya koordinasi penguatan lembaga adalah untuk memudahkan dalam pendataan penerima bantuan baik dari Kementerian Agama atau juga Pemerintah Daerah. Pemerintah saat ini sudah memperhatikan kepada lembaga-lembaga baik itu TPQ, Madin ataupun Pondok Pesantren karena mempunyai tujuan untuk mecerdaskan anak-anak agar menjadi penerus bangsa.
“Selamat mengikuti acara Koordinasi penguatan Data Lembaga dengan baik, sehingga nantinya bisa mendapat data yang valid dan akuntabel. Dengan demikian apabila data valid maka bantuannya bisa tersalur dengan baik, apabila semua lembaga-lembaga tersebut manajemen baik maka proses belajarnya pun akan baik pula, kemudian siswa/si juga santriwan/wati sukses dalam proses belajar mengajar maka negara kita menjadi kuat karena rakyatnya taat belajar agama,” jelas Mustofa.
Sesuai harapan Pemerintah melalui Dunia Pendidikan pada Pondok Pesantren untuk dapat mencerdaskan anak-anak Indonesia melalui pendidikan, sebagai harapan penerus masa depan.(Is/Sua)