Wonogiri – KUA Kecamatan Baturetno melalui Penyuluh Agama Islam Fungsional bersinergi dengan Puskesmas dan TP. PKK mengadakan pelatihan pemulasaraan/perawatan jenazah, Rabu (31/10) di Balai Desa Glesungrejo Baturetno yang di ikuti para tokoh agama dan anggota PKK setempat.
Menurut Penyuluh Agama Islam Fungsional KUA Kecamatan Baruretno, Nurul Zuliawati bahwa pelatihan ini sangat penting artinya dalam rangka pengabdian kepada masyarakat dan tugas ini tidak semua orang tahu dan mau untuk melaksanakan tugas mulia ini. Dalam pengurusan jenazah perlu adanyanya suatu ilmu dan tata caranya, dari persiapan hingga selesai pengurusannya sampai dengan sholat jenazah sekaligus penguburannya.
Ilmu mengurus jenazah, saat ini menurut Nurul menjadi salah satu hal yang sering terabaikan. Padahal ilmu tersebut sangat penting untuk diketahui oleh seorang muslim tatkala ada yang meninggal dunia. Pengurusan jenazah tidaklah sederhana, melainkan cukup kompleks yang meliputi proses memandikan, mengafani, menshalati, mengantarkan, hingga menguburkannya. Sayangnya tak banyak orang yang mengetahuinya.
Diharapkan dengan pelatihan ini umat Muslim untuk mengerti tentang kematian dalam persfektif Islam dan lebih memahami secara benar aturan serta tahapan-tahapan pengurusan jenazah dalam syariat Islam mulai dari memandikan, mengkafani, mensholatkan dan menguburkannya.
“Pelatihan ini bersifat aplikafif karena setelah teori langsung di lanjutkan praktek bagaimana mengurus jenazah dengan alat peraga yang telah di siapkan. para peserta akan dibimbing bagaimana cara mengurus jenazah sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW, mulai dari mendampingi orang sakit, memandikan jenazah, praktek mengkafani dan tata cara mensholatkan jenazah,” jelas Nurul.
“Alhamdulillah Kegiatan ini mendapat respon positif dari Pemerintah Desa dan masyarakat di sekitarnya. Pihak Desa memberikan fasilitas yang bisa digunakan demi lancarnya kegiatan tersebut. Hal ini tentu dinilai sangat diperlukan dikalangan masyarakat yang sampai pada saat ini masih banyak ditemukan beberapa kekurangan pada saat menangani jenazah,” tambahnya.
Diharapkan ada kegiatan tindak lanjut dari kegiatan ini yakni berupa terbentuknya team perawatan utamanya jenazah putri disetiap desa yang akan mampu mengcover perawatan jenazah disuatu wilayah pada desa tersebut. Semoga kegiatan ini dapat selalu berjalan dan memberikan pemahaman dan manfaat bagi seluruh warga masyarakat. (mursyid/heri/rf)