Kunci Keluarga Bahagia Jangan Pernah Meninggalkan Ibadah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonogiri – Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kantor Kemenag Kabupaten Wonogiri, Hidayat Masykur menegaskan bahwa tujuan utama berkeluarga adalah  membangun Keluarga Sakinah (ketenganga/harmonis), Mawaddah (rasa cinta untuk membahagiakan dirinya) dan Warohmah adalah perasaan cinta kasih untuk membahagiakan pasangannya) untuk memperoleh kebahagiaan lahir, batin dan sosial.

Keluarga sakinah adalah keluarga yang kuat dan mampu mengatasi masalah keluarga baik masalah fisik, mental, spiritual, intelektual, sosial dan seksual. Semua pihak dalam keluarga punya peran dan kewajiban untuk membuat perkawinan tentram dan maslahat untuk semuanya bukan untuk sepihak saja. Perkawinan itu perlu sebuah persiapan, meliputi biologis/pisik, ekonomi, mental spiritual serta sosial.

Pernyataan tersebut di sampaikannya dalam kegiatan Bimbingan Pekawinan (binwin) pra nikah bagi calon pengantin  tahun 2018, yang di selenggarakan KUA Baturetno, Rabu (08/08) bertempat di ruang nikah setempat, yang di ikuti para catin.

Lebih lanjut Kasi Bimas Islam  juga menyampaikan 4 pilar perkawinan, antara lain : 1). Berpasangan bagaikan sayap yang saling melengkapi, saling menopang dan saling bekerjasama, dan seperti pakaian yang berfungsi untuk menutupi rasa malu, jangan buka aib. Jadikanlah kekurangan sebagai kelebihan, 2). Janji Kokoh (mitsaqon gholidhon) sebuah perjanjian antara 2 insan yang disaksikan Allah SWT, yang keduanya harus saling menjaga sekuat tenaga, 3) Saling memperlakukan pasangan dengan baik, adanya timbal balik, saling melengkapi dan menutupi kekurangan masing-masing, 4). Musyawaroh, membangun hubungan komunikasi, meminta masukan, menghormati pandangan dalam mengambil keputusan.

“Ada 3 komponen hubungan perkawinan yang harus saling menopang dan tidak dapat dipisahkan antara lain kedekatan emosi dalam bentuk rasa kasih dan saying sbagai pijakan berbagi, adanya gairah atau sebuah dorongan untuk mendapatkan kepuasan seksual, dan adanya komitmen atau sebuah ikatan yang kokoh yang mampu menyangga seluruh sendi kehidupan rumah tangga” jelas Hidayat

“Kunci dari itu semua adalah jangan pernah meninggalkan ibadah, sebab Ibadah adalah ungkapan terakhir untuk menyelesaikan permasalahan,” imbuhnya. (Mursyid_heri/Wul)