Lebaran Yatim 2024, Kanwil Kemenag Jateng Serahkan 1000 Paket Perlengkapan Sekolah dan Makanan Sehat

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang (Humas) – Kanwil Kemenag Provinsi Jateng turut menyukseskan dan berpartisipasi aktif dalam ajang Lebaran Yatim 2024, bertepatan dengan 10 Muharram 1446 H, Selasa (16/7/2024). Bertajuk “Berbagi Cinta Berlimpah Berkah”, Lebaran Yatim merupakan program Kemenag RI yang dilaksanakan serentak seluruh Indonesia. Kegiatan ini dipusatkan secara luring di Jakarta dan diikuti daring melalui zoom meeting.

Kanwil Kemenag Jateng menyerahkan sebanyak 1000 paket perlengkapan sekolah dan makanan sehat kepada anak yatim dan kelompok disabilitas. Seluruh paket tersebut akan disalurkan oleh ASN Kanwil Kemenag Jateng. Terdapat perwakilan penerima bantuan yang hadir di Auditorium Majeng. Diserahkan langsung oleh Kabid Imam Buchori dan Wakil Ketua Dharma Wanita Persatuan Kanwil Kemenag Jateng. Perwakilan penerima bantuan ialah siswa dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Akhlaqiyah Ngaliyan, SMP NU Hasanudin 10 Semarang, Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 dan 2 Kota Semarang, serta Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 dan 2 Kota Semarang.

“Program ini bagian dari kepedulian Kemenag pada anak yatim dan kelompok disabilitas. Ini juga menjadi bukti negara hadir bersama mereka,” tutur Kabid Penaiszawa Kanwil Kemenag Jateng, Imam Buchori. Dirinya juga mengatakan bahwa kegiatan ini sekaligus Kick Off dan Launching Program Pemberdayaan Zakat Wakaf.

Dari Jakarta telah terlaksana seluruh rangkaian acara antara lain Penyaluran Bantuan Kepada Yatim & Difabel yang dicatatkan dalam MURI; Kick Off Program KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat, Kampung Zakat, dan Inkubasi Wakaf Produktif; Launching Program Kota Wakaf; Soft Launching Gerakan Wakaf Uang ASN bersama BWI; Penandatanganan PKS Kolaborasi Lembaga; dan Mini Expo Produk Pemberdayaan Ekonomi Umat.

“Ukuran kesuksesan dari pengelolaan zakat adalah ketika kita mampu mendorong Mustahik menjadi
Muzakki. Sebelum sampai di sana, menggeser para mustahik ini dari angka kemiskinan yang kritis menjadi lebih makmur dan meningkat kehidupan ekonominya,” tutur Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki.

Lanjutnya, potensi zakat Indonesia bisa mencapai angka 400 Triliun Rupiah. Dengan pendistribusian yang tepat dan terstruktur maka zakat dan wakaf dapat menjadi solusi untuk berbagai permasalahan sosial seperti kemiskinan, ketidaksetaraan dan keterbatasan akses pendidikan serta kesehatan. Kolaborasi keduanya dapat memungkinkan terciptanya pemberdayaan ekonomi umat dengan pembukaan lapangan kerja serta mendukung UMKM. (PS/BEL)