Lukman Hakim Saefudin : Moderasi Beragama itu Dinamis, Bukan Sesuatu yang Given

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Slawi –  Menteri Agama RI periode 2014-2019, Lukman Hakim Saifuddin hadir langsung dalam rangkaian acara Pembinaan Agen Perubahan dan Duta Inspiratif 2021 di Ballrom Hotel Novotel Bogor, Selasa (30/11). Lukman Hakim di datangkan untuk memberikan materi sekaligus diskusi bersama mengenai materi yang bertajuk moderasi beragama.

Dalam materinya, Lukman kemudian menerangkan kesalahan persepsi dalam memahami moderasi beragama. Kata dia, ada yang beranggapan moderasi beragama berarti mengutak atik atau merubah agama. Padahal, yang dimoderasi itu bukan agamanya, tapi pemahaman dan pengamalan atau cara beragamanya. LHS menegaskan, moderasi beragama itu bukanlah hal yang baru, melainkan sesuatu yang menjadi warisan para pendahulu yang berupaya dikontekstualisasi dengan kenyataan zaman hari ini.

Di tambahkannya bahwa toleransi adalah kemauan dan kemampuan seseorang untuk menghargai dan menghormati perbedaan. Toleransi merupakan buah dari Moderasi Bergama. Menghargai dan menghormati itu tidak bisa sekadar mayoritas dan minoritas. Kalau semua orang menuntut dihargai dan dihormati, maka tidak ada satupun yang akan mendapatkan kehormatan dan penghargaan tersebut. 

“Jadi moderasi beragama itu dinamis, tidak statis dan bukan sesuatu yang given, karena ia adalah upaya terus menerus untuk menjaga diri agar tidak terjatuh di kutub ekstrim.  Moderasi beragama tidak bicara pada tataran individul tapi dalam kehidupan bersama yng mewujudkan inti pokok ajaran agama, melindungai kemanusian dan membangun kemaslahatan bersama dengan prinsip keadilan dan mentaati kontitusi,” tandas putra Saifuddin Zuhri mantan Menteri Agama era Presiden Sukarno itu.

Pada kesempatan tersebut Kementerian Agama Kabupaten Tegal mengirimkan 3 orang dari 5 orang agen perubahan yang ada, yaitu Shofar Sholahudin dari pengawas Madrasah, Haryono dari Kehumasan dan Nurhayati dari MAN 1 Tegal. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal, Sukarno ketika menyambut kepulangan para Agen Perubahan menyampaikan harapannya. “Sebuah tantangan baru bagi para agen perubahan. Menjadikan kantor ini lebih baik dari sebelumnya dengan menciptakan perubahan dan inovasi terhadap layanan di Kantor menjadi tugas yang harus senantiasa dijalankan. Teruslah berkarya, jangan lelah, karena sejatinya kepuasan masyarakat menjadi tanggung jawab kita semua” Demian pesan Sukarno. (hary)