Banyumas : Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas H. Aziz Muslim didampingi Kasi Pendma Edi Sungkowo, Pengawas Madrasah , Kepala madrasah KH. Ulul Albab Al Khafidz, membuka pelatihan optimalisasi pemanfaatan Information and Communication Technologi (ICT) bagi tenaga pendidik dan kependidikan di MA Miftahul Huda Rawalo, Sabtu (24/09).
Pelatihan ICT dilaksanakan selama 3 hari dari tanggal 24 – 26 September dan diikuti oleh 40 peserta dari tenaga pendidik dan kependidikan MA Miftahul Huda Rawalo Banyumas, dengan narasumber dari STMIK AMIKOM Majenang Kuswantoro, dan dari UIN SAIZU Purwokerto Imam Alfi.
Kepala MA Miftahul Huda Ulul Albab menjelaskan , pelaksanaan pelatihan ICT didasarkan pada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dan pendidikan di MA Miftahul Huda Rawalo terhadap penerapan pembelajaran berbasis ICT .
“ Ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru terhadap pembelajaran berbasis ICT. Hal tersebut juga didasarkan pada masih banyaknya guru pada saat pembelajaran menggunakan metode ceramah , dimana metode ini sudah tidak sejalan dengan perkembangan ICT di era industri 4.0 saat ini.” Jelasnya.
Pelatihan ICT yang digelar selama tiga hari ini menitikberatkan pada materi Pemanfaatan platform Google , Literasi Digital, pembuatan media belajar menggunakan Power Point untuk video. Pembelajaran jarak jauh menggunakan zoom dan google Meet, manajemen madrasah menggunakan E Absen.
Sementara itu dalam sambutannya H. Aziz Muslim menyampaikan bahwa digitalisasi bagi dunia pendidikan adalah suatu keharusan, karena dengan digitalisasi akan lebih mengoptimalkan proses belajar mengajar. Kita akan terlindas dan tertinggal jauh bila tidak ramah dengan dunia digital.
“ Transformasi digital menjadi keharusan untuk madrasah menjadi Go Internasional, maka madrasah yang pertama harus melakukan transformasi digital . Transformasi digital harus dilakukan dengan baik untuk SDM nya, yakni bagi guru, tenaga pendidik dan kependidikan, siswa, dan orang tua.” Ujarnya.
“ Yang kedua melakukan transformasi kurikulum , yakni dengan melakukan mix kurikulum yang terbaik. Ketiga transformasi SDM ,harus diseleksi betul guru guru yang ditekrut adalah guru terbaik. SDM yang handal sangat menentukan keberhasilan proses pembelajaran disebuah lembaga. Sehingga guru tidak boleh gaptek tidak boleh buta huruf, buta huruf dalam pengertian menurut alvin Toffler bukan buta aksara baca tulis, tapi adalah tidak mau belajar, tidak mau adaptasi dan tidak mau berubah.” Ujarnya lebih lanjut.
Lebih lanjut Aziz Muslim menyatakan bahwa tenaga pendidik dan kependidikan harus menguasai digital , kemudian mengoptimalkan digitalisasi dalam proses belajar mengajar membuat E library dan lain sebagainya.
“ Selanjutnya yang keempat adalah transformasi sosial budaya, madrasah harus memiliki keunggulan keunggulan muatan lokal atau Local Wisdom. Sehingga era sekarang madrasah harus memiliki keunggulan – keunggulan, misalnya MA Miftahul Huda Rawalo sudah mempunyai kelas unggulan dengan program khusus yakni kelas kitab kuning,dan menggunanakan bilingual dan lain sebagainya. “ pungkasnya. (yud/rf)