Wonosobo – Jelang Ujian Nasional yang akan di laksanakan pada Maret hingga April mendatang, MAN 2 Wonosobo siapkan mental peserta didik untuk mengikuti Ujian Nasional dengan Training For Exelent Life (TFAIL) bersama ust. Zaenal Fanani dari Yayasan SAP Yogyakarta, kegiatan tersebut di laksanakan di gedung olah raga Universitas Sains Al-Qur’an, Wonosobo, Selasa, (22/1). Sedikitnya terdapat 448 peserta didik yang merupakan siswa kelas XII yang mengikuti TFAIL, sekaligus didampingi oleh orang tua atau wali masing-masing siswa yang juga di undang dalam kegiatan tersebut.
Menurut Kepala MAN 2 Wonosobo, Muslih, beliau menyebutkan spiritual TFAIL dicanangkan untuk bisa membangun mental spiritual peserta didik agar siap dalam mengikuti Ujian Nasional dan tidak gugup.
“Training For Exelent Life atau TFAIL ini murni kita adakan untuk membangun serta menyiapkan mental peserta didik untuk mengikuti dan menghadapi Ujian Nasional (UN) yang akan datang beberapa bulan kedepan, dengan harapan pas UN nanti peserta tidak lagi gugup atau tegang, sehingga bisa mengerjakan soal-soal dengan tenang dan maksimal,” ungkap Muslih.
Pihaknya juga menambahkan, TFAIL digelar sekaligus sebagai simbolik permohonan doa restu serempak yang dilakukan anak kepada orang tua untuk menghadapi Ujian Nasional dan melanjutkan ke perguruan tinggi.
“Karena salah satu kunci sukses adalah doa orang tua dan restu orang tua. Jika kita ikhlas semata meminta do’a orang tua kita, insyaAllah segala hal akan dimudahkan. Anak-anak sudah dididik di MAN 2 Wonosobo ketika keluar dari pintu rumah hingga kembali lagi kerumah, dan sekarang akan meminta doa bapak ibu sekalian. Jadi saya harap orang tua juga ikhlas mendoakannya,” tambahnya.
Sementara itu turut hadir dalam TFAIL yakni, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo, Muhammad Thobiq, dan narasumber dari Yogyakarta, Zainal Fanani. Dalam sambutannya, Kepala Kantor Kemenag Wonosobo menyampaikan, sinergi antar peserta didik, orang tua atau wali beserta guru akan menjadikan kunci kemudahan tersendiri.
“Sinergi antar elemen sangat dibutuhkan, bukan semata anak didik ini harus berperang sendiri menghadapi Ujian Nasional, tapi mereka membutuhkan dukungan dan suport dari berbagai pihak, orang tua dengan do’a dan restunya, serta perhatian lebih di lingkungan keluarga jelang UN akan sangat membantu bagi peserta didikl karena mereka akan sangat merasa nyaman dan diperhatikan. Kemudian bantuan tenaga pendidik seperti les tambahan atau siulasi ujian juga akan membantu menyiapkan mental anak didik. Jadi ketika peserta didik mendapat suatu kenyamanan selama proses ujian insyaAllah siap untuk menghadapi ujian nasional,” ungkap M Thobiq.
M Thobiq menambahkan, besar harapannya usai jenjang sekolah menengan di Madrasah, peserta didik nantinya direstui untuk melanjutkan jenjang pendidikan di sekolah tinggi atau Universitas.
“Warisan atau Investasi paling tepat dan aman adalah pendidikan. Sekarang bukan lagi jamannya anak mengharapkan warisan tanah yang banyak atau harta melimpah, tetapi sekarang jamannya anak mendapat pendidikan yang memadai. Karena sifat manusia itu berbeda-beda, ada beberapa kejadian, kalau harta itu bisa di perebutkan ketika orang tua nanti sudah tiada, tapi jika kita menginvestasikan pendidikan yang memadai bagi anak kita itu tidak akan ada yang memperebutkan. Jadi besar harapannya usai di madrasah ini anak-anak da orang tua berkenan meneruskan di jenjang yang lebih tinggi,” imbuh M Thobiq. (PS-WS/SUA)