Surakarta – Gairah untuk membangkitkan ekonomi nasional melalui Badan Usaha Koperasi, nampaknya kini mulai dilirik kembali oleh masyarakat. Hal ini tidaklah berlebihan karena Koperasi yang digagas oleh Sang Proklamator Drs, Muhammad Hatta itu telah dinobatkan sebagai Soko Guru Perekonomian Nasional.
Setidaknya, Kantor Kementerian Agama Kota Surakarta telah berpartisipasi untuk turut serta menggerakkan perekonomian nasional melalui bidang usaha yang telah dibentuk dan eksis sampai hari ini berupa Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Ikhlas.
Oleh karena itu, untuk lebih meningkatkan kinerjanya, KPRI Ikhlas, Kemenag Surakarta mengadakan Diklat bagi anggotanya yang diikuti 65 peserta, di Hotel Sahid Jaya, Surakarta, Sabtu ( 22/9 ).
Jumlah peserta diklat ini sbenarnya melebihi kuota dari yang telah ditetapkan semula 30 orang. Dalam sambutan pembukaannya. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Surakarta Musta'in Ahmad. mengatakan “Inti dari kegiatan diklat tersebut adalah munculnya kader-kader koperasi yang tangguh dan mampu membangun jiwa-jiwa entrepreneur”.
“Bahwa keberhasilan suatu usaha, lanjutnya, bisa dipengaruhi oleh dua hal, yang pertama jalannya sudah ada atau sudah ada rintisan, dan kita tinggal menjaga dan melanjutkan, kemudian yang kedua, rintisan belum ada, dan kita harus mulai usaha dari nol. Akan tetapi, yang perlu diingat bahwa hasil tidak akan mengkhianati usahanya”, papar Musta’in.
Sementara itu, Ketua KPRI Ikhlas Kemenag Kota Surakarta, Nasirudin dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih atas peran serta anggota KPRI Ikhlas yang dengan antusias mau mengikuti diklat perkoperasian dan kewirausahaan.
Nasiruddin juga memaparkan prestasi yang telah diraih KPRI Ikhlas, dengan menyabet penghargaan sebagai koperasi paling sehat kedua dari Dekopinda Pusat Koperasi Kota Surakarta. Untuk lebih memacu kinerjanya, pada diklat tersebut dihadirkan narasumber yang berkompeten dibidangnya, Bambang Widarno dari Dekopin Pusat Koperasi Kota Surakarta dan pengusaha muda yang sukses dengan bisnisnya Brownis Cinta. (rma/bd)