081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Menag Launching Pendirian Mahad Aly

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Jombang – Bersamaan dengan Wisuda Mahasantri Ke-3 Ma’had Aly Hasyim Asyari Tebuireng Jombang Jawa Timur, Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin (LHS) melaunching sekaligus menyerahkan SK Penetapan Izin Pendirian 13 Ma’had Aly se-Indonesia, Senin (30/05). Menurut LHS hal ini merupakan sejarah tersendiri yang telah didahului oleh para menteri agama yang telah lalu. “Saya hanya menunggu di ujung gawang saja untuk menggoalkan program ini,” ucapnya merendah.

Pondok pesantren selain telah menyumbangkan dharma baktinya di bidang pendidikan agama Islam, juga telah memberikan kontribusi yang tidak terhingga untuk memelihara dan merawat Indonesia. Peran ini penting untuk memperkokoh integritas bangsa yang mencakup beberapa aspek, kejujuran, konsisten serta bertanggungjawab melakukan amar maruf nahi munkar.

Ma’had Aly bertujuan meluluskan mahasiswa berbasis ilmu agama Islam dan kajian kitab kuning sebagai lanjutan madrasah diniyah formal. 13 Ma’had Aly yang diresmikan oleh Menteri Agama dengan SK Dirjen Pendidikan Islam No: 3002/2016 tentang Pendirian Ma’had Aly pada saat itu adalah : 1) Ponpes Assiddiqiyah, Jakarta, 2) Ponpes As’ad Jambi, 3) Ponpes Sumatra Thawalib, Sumbar, 4) Ponpes Ma’hadal Ulum Diniyah Islamiyah Aceh, 5) Ponpes As’adiyah Sulsel, 6) Ponpes Rasyidiyah Khalidiyah Kalsel, 7) Ponpes Salafiyah Syafiiyah Jatim, 8) Ponpes Tebuireng Jatim, 9) Ponpes Tremas Jatim, 10) Ponpes Maslakul Huda Pati Jateng, 11) Ponpes Al Anwar, Rembang Jateng, 12) Ponpes Madrasah Hikamussalafiyah Jabar, dan 13) Ponpes Manonjaya, Jabar

Untuk memfokuskan bidang kajian, menurut Menag maka saat ini hanya diijinkan 1 program studi untuk satu Ma’had Aly sebagai ciri khas pondok pesantren yang bersangkutan. Tidak menutup kemungkinan pada kesempatan kedepan untuk bisa ditambah dengan program studi yang lain sesuai dengan perkembangan.

”Ma’had Aly dilahirkan, dikelola, dan untuk masyarakat dalam hal ini pondok pesantren. Meski demikian pada hakekatnya keberadaan Ma’had Aly bukan kepentingan masyarakat ansikh, melainkan kebutuhan Indonesia dan Dunia untuk menjalani ilmu agama Islam,” lanjutnya.

Menag menegaskan posisi Ma’had Aly menjadi signifikan dan strategis bagi masa depan Indonesia dan Dunia Islam. Ma’had Aly menjadi pesantren sebagai based pendidikan Islam dunia dan menjadi destinasi keislaman dunia. Dalam konteks pendidikan Islam global, harapan pendidikan agama Islam dunia berada di Indonesia dengan adanya pondok pesantren dengan kajian dan para santrinya yang selalu menegakkan islam rahmatan lil alamin.

Pada kesempatan itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Kakanwil Kemenag Jawa Timur, Kakanwil Kemenag Sumatera Selatan, dan Kakanwil Kemenag Maluku berkesempatan hadir dengan didampingi oleh Kepala Bidang PD Pontren masing-masing. (fat/gt)