Meneladani Tokoh Itu Dari Ajarannya Dan Apa Yang Dilakukan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Purwokerto : “ Meneladani tokoh itu dari nilai perjuangan dan apa yang diamalkan dan dilakukan sehari – hari “. Jelas Dr. Lukman Hakim mantan Menteri Agama RI saat memberikan materi dalam acara Seminar Nasional dalam rangka Hari Santri Tahun 2022 yang diadakan oleh UPT Ma’had Al Jami’ah  UIN Prof. K.H Saifuddin Zuhri Purwokerto (UIN SAIZU) . di gedung Perpustakaan UIN SAIZU Purwokerto , Selasa (25/10).

Seminar Nasional dalam rangka Hari Santri Tahun 2022 diikuti lebih dari 200 orang peserta dari pengasuh Pondok Pesantren mitra UIN SAIZU Purwokerto yang berjumlah 40 orang, perwakilan dari santri mitra , serta rekanan – rekanan dari UIN SAIZU Purwokerto . Tampak hadir Muhammad Wahyu Fauzi Aziz , Kasubag TU yang mewakili Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Banyumas, Ketua Robitoh Ma’had Indonesia Banyumas KH. Moh. Roqib. Dan pengasuh Pondok Pesantren TebuIreng Jombang Gus Iim yang sekaligus sebagai narasumber.

 “ Tujuan seminar ini untuk menumbuhkan kembali bahwa Hari Santri kita jadikan sebagai momentum , mengenang bagaimana jasa – jasa para pahlawan  dari kalangan ulama, kyai dan santri yang telah mengibarkan resolusi jihad tanggal 22 Oktober ”.  jelas Ketua panitia penyelenggara Muhammad Sholeh.

“ Harapannya, mahasiswa yang menjadi santri mempunyai spirit yang sama , mempunyai semangat yang sama  sebagaimana pendahulu pendahulu kita menjadi santri mampu memberikan sumbangsih terhadap negara.”

Lebih lanjut Soleh menjelaskan bahwa Seminar dalam rangka hari santri sudah pernah dilakukan tahun 2019 yang lalu , dimana pada waktu itu selaku narasumbernya adalah Kasubdit Pontren pusat dan Ketua RMI pusat. Kemudian di tahun 2020 dan tahun 2021 seminar tidak diadakan karena masih dalam masa pandemi.

Dalam paparannya Lukman Hakim menjelaskan bagaimana cara kita meneladani tokoh seperti K.H Saifuddin Zuhri dan tokoh tokoh ulama lain dan juga Rosululloh ? . Cara kita meneladani itu ajarannya , nilainya sebagaimana kita meneladani Rosul, karena Rosul itu teladan bagi kita.

“ Yang lebih mendasar meneladani tokoh itu adalah nilai perjuangan dan apa yang diamalkan dan dilakukan, misalnya semangat kebangsaannnya. Cinta tanah air itu sebagai bagian dari sunah dan ulama ulama sepakat dengan hal tersebut.” Ujarnya.(yud/bd)