081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Whistle Blower

Mengenal Lebih Dekat Baitul Maqdis Bersama Ulama Palestina

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Surakarta – MTsN 2 Surakarta kedatangan tamu istimewa, beliau adalah Syekh Dr Muraweh Mosa Naser Nassar, seorang Ulama terkemuka Baitul Maqdis dan seorang Doktor Falsafah Pengkajian Islam, Rabu (15/8). Beliau juga merupakan Imam besar Masjid Al Aqsha.

Kedatangannya ke MTsN 2 Surakarta merupakan rangkaian kegiatan Safari Akbar Baitul Maqdis di Indonesia yang diinisiasi oleh Internasional Aqsa Institute (IAI) dan Nadwah Duat Filisthin (NDF).

Dalam sambutannya, Bukori selaku kepala madrasah menyampaikan bahwa kedatangan Syekh Dr Muraweh ke MTsN 2 Surakarta ini bertujuan untuk mengedukasi kita tentang Masjidil Al Aqsha dan Palestina.

“Kedatangan beliau, ulama sekaligus imam besar masjid Al aqsha adalah untuk menguatkan pemahaman kita tentang Al Aqsha dan Palestina. Kita akan mendapatkan informasi dan kajian ilmiah tentang Al Aqsha dan rakyat Palestin saat ini langsung dari sumbernya,” kata Bukori.

Di awal ceramahnya, Dr Muraweh dengan didampingi seorang penerjemah menceritakan awal mula berdirinya Masjid Al Aqsha di Palestina di depan jamaah yang memadati masjid MTsN 2 Surakarta.

“Masjidil Aqsho adalah masjid yang kedua dibangun diatas muka bumi ini, yang berselang hanya 40 tahun setelah dibangunnya Masjidil Haram, para ulama berbeda pendapat dalam hal ini, tapi yang paling sohih yang membangunnya adalah Nabi Adam Alaihissalam. Nabi adam mebuat butasana ka’bah dan juga membuat batasan mihrab,” papar Dr. Muraweh.

Dia juga menyampaikan bahwa Masjidil Aqsha merupakan tempat peristiwa isra’ mirajnya Rasulullah SAW. Diakhir ceramahnya, ulama berkebangsaan Jordania ini menggambarkan kondisi Masjidil Aqsha dan rakyat Palestina saat ini.

“Masjidil Aqsho dan Al Quds juga Palestina hari ini berada dalam penjajahan Israel, sedangkan tanah ini adalah tanah milik umat Islam, maka adalah kewajiban semua umat Islam untuk membebaskan dan menjaga kesuciannya,” tutup Dr. Muraweh. (sdq-rma/Wul)

Skip to content