Jepara – Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) akan kembali menggelar Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Nasional. Gelaran ke VI akan dilaksanakan di Pondok Pesantren Balekambang, Jepara – Jawa Tengah, 29 November – 7 Desember 2017.
Dit PD Pontren memilih SIPODANG untuk maskot MQK ke-VI mendatang. Direktur PD Pontren Ahmad Zayadi mengatakan SIPODANG adalah personfikasi dari burung Kepodang, yaitu burung berkicau yang mempunyai bulu yang indah dan juga terkenal sebagai burung pesolek yang selalu tampil cantik, rapi, dan bersih.
“Dalam beberapa budaya, burung Kepodang melambangkan kekompakan, keselarasan dan keindahan budi pekerti sekaligus juga melambangkan anak atau generasi muda,” ujar Zayadi di Jakarta, Senin (27/11).
“SIPODANG juga singkatan dari Santri Indonesia Pintar, Optimis, Berdaya, dan Terpandang,” sambung Zayadi.
Menurut Zayadi, pemilihan SIPODANG sebagai maskot MQK VI mencerminkan harapan agar santri Indonesia memiliki kepintaran dan optimisme tinggi dalam menggali ilmu keagamaan Islam melalui pemahaman kitab kuning. Dari situ, para santri diharapkan menjadi berdaya, dalam arti memiiki kemampuan sebagai modal menciptakan masyarakat berakhlak dan berbudi pekerti mulia.
“Hal ini juga sebagai upaya penguatan karakter dan kepribadian bangsa, serta menjadi insan terpandang, dalam artian dihormati dan disegani di masyarakat,” terangnya.
SIPODANG lanjut zayadi, digambarkan membawa gunungan yang bergambarkan peta nusantara Indonesia. Empat jari tangan menandakan semangat 4 (empat) Pilar Penyangga Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
“Kopiah hitam bersematkan pin bendera merah putih dimaknai sebagai spirit nasionalisme,” tegasnya.
“Tangan kanan membawa kitab kuning berjudul “akhlaq” mengandung makna perhelatan MQK yang mengusung tema “Dari Pesantren Untuk Penguatan Karakter dan Kepribadian Bangsa”, Imbuh Zayadi. Sumber: kemenag.go.id/bd