Semarang (Humas) – Menutup rangkaian Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama (Kemenag) ke – 77, Kanwil Kemenag Prov. Jateng menyelenggarakan Jalan Sehat Kerukunan. Kegiatan ini diikuti secara serentak di Kemenag Kab/kota se – Jateng pada Sabtu (14/01).
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama Kakanwil Kemenag Prov. Jateng Mustain Ahmad melepas Jalan Sehat Kerukunan yang diikuti oleh ribuan peserta.
Mengambil tema “Merajut Kebhinekaan, Menyemai Kedamaian” yang selaras dengan gerakan baru Jawa Tengah yaitu Merah Marun (Menyemai Ramah untuk Masyarakat Rukun) yang di pelopori oleh Kanwil Kemenag Prov. Jateng bersama Pemerintah Prov. Jateng.
“Menyemai bermakna menanam atau menabur, ramah dalam hal ini diartikan sebagai sikap untuk saling menghargai atau ramah terhadap sesuatu perbedaan dalam beragama. Dari situlah akan tercipta masyarakat yang rukun, damai dan gayeng. Gerakan Merah Marun mengajak seluruh elemen untuk menanamkan sikap menghargai antar sesama umat beragama agar dapat mewujudkan Jateng yang majeng dan gayeng untuk indonesia hebat,” tutur Kakanwil.
Salah satu langkahnya dengan membentuk Kerukunan Umat Beragama (KUB) sampai ke akar rumput.
Ketika kerukunan menjadi isu yang banyak diperbincangkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, jalan sehat menjadi salah satu media yang relevan untuk digunakan sebagai upaya meningkatkan kerukunan, dengan melibatkan berbagai komponen, yaitu, internal satker/unit kerja di lingkungan Kementerian Agama, Lembaga dan Tokoh Agama, dan instansi/lembaga/badan usaha mitra kerja Kanwil Kemenag Prov. Jateng.
Untuk mendorong komitmen bersama dalam menjaga keutuhan negara melawan intoleransi, radikalisme serta menjaga kerukunan antar umat beragama, pada kesempatan ini juga dilakukan pembacaan Deklarasi Damai Umat Beragama oleh Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Prov. Jateng Taslim Sahlan yang berisi :
Satu, Memperkuat komitmen kebangsaan untuk merawat kebhinekaan yang menjadi anugerah terbesar bangsa Indonesia.
Dua, Mengukuhkan gerakan moderasi beragama untuk seluruh umat beragama guna mewujudkan kehidupan sosial yang rukun dan harmonis.
Tiga, Menghindari segala bentuk ujaran kebencian, berita bohong dan tindakan yang dapat mengakibatkan pembelahan sosial akibat polarisasi politik; dan
Empat, Berkomitmen untuk tidak menggunakan rumah ibadah sebagai tempat kampanye atau aktivitas politik sebagaimana yang tertuang dalam undang – undang pemilu.
“Dengan adanya ikrar ini mudah – mudahan di usia Kemenag ke – 77, khususnya warga Jawa Tengah akan semakin rukun, saling bergandengan tangan untuk saling support antar sesama umat beragama. Hari ini menjadi salah satu bukti nyata,” tutur Taslim.
