Kota Mungkid (Humas) – Musyawarah Guru Mata Pelajaran se-Karesidenan Kedu didorong segera merumuskan Pembelajaran Kolaborasi Berbasis Teknologi. Hal tersebut disampaikan oleh Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Ahmad Faridi, saat membuka Workshop dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Madrasanah Tsanawiyah Negeri se-eks Karisidenan Kedu, Rabu (20/09/2023) di MTsN 5 Magelang.
Kegiatan diikuti oleh 300 peserta yang merupakan guru dari 15 mata pelajaran perwakilan dari 22 MTs N se-Karisidenan Kedu meliputi Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Kab. Kebumen, Kab. Temanggung, Kab. Wonosobo dan Kab. Purworejo.
Faridi menyampaikan pentingnya bagi para guru untuk dapat merumuskan pembelajaran melalui teknologi yang bertujuan memberikan ruang bagi siswa dalam menggunakan teknologi secara positif.
“Saya berharap setelah kegiatan ini, seluruh guru yang hadir disini harus mampu merumuskan pembelajaran melalui teknologi. Anak-anak sudah pandai teknologi, tapi jangan sampai mereka justru menggunakan teknologi secara negatif. Nah, Bapak Ibu punya kewajiban merumuskan pembelajaran berbasis teknologi ini dalam rangka memberikan ruang bagi anak-anak menggunakan teknologi secara positif,” kata Ahmad Faridi.
Untuk mendorong para guru dapat berkreasi dengan pembelajaran digital, tentunya dibutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Sehingga kebijakan pimpinan yaitu Kepala Madrasah untuk mengalokasikan anggaran sangat penting untuk membantu para guru.
“Pembelajaran digital memang berurusan dengan yang lain. Maka saya berharap Kepala madrasah dapat mengalokasikan anggaran untuk program tersebut,” kata Faridi.
Menanggapi apa yang disampaikan Kabid Pendidikan Madrasah, Ketua MGMP mata pelajaran Sejarah kebudayaan Islam (SKI) Karesidenan Kedu, M. Syarif, menyambut baik kebijakan tersebut dan berharap nantinya pembelajaran kolaboratif berbasis digital benar-benar dapat dilaksanakan sehingga mampu menarik minat para siswa dalam belajar.
Syarif menyampaikan pelaksanaan sistem Pembelajaran Kolaborasi Berbasis Digital (PKBD) di madrasah memerlukan perencanaan matang. Karenanya perlu kesiapan sumberdaya yang memadai khususnya para guru mapel harus mempunyai kompetensi menyiapkan materi (konten) pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.
“Jangan sampai peralatan yang sudah ada di madrasah nganggur. Maka melalui MGMP ini kita susun program yang bertujuan bagaimana memfungsikan teknologi tersebut dalam pembelajaran. Nanti para guru kita berikan Bintek bagaimana membuat konten konten materi pelajaran yang menarik,” tutur M. Syarif.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Kankemenag Kab. Magelang, Muhammad Miftah, Ketua K3M Muhammad, dan Kepala MTsN se-Karesidenan Kedu. (kafi/Bel)