Mimpi, cikal bakal menuju sukses

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang — Banyak orang sukses yang berangkat dari kondisi yang tidak semestinya. Baik keadaan ekonomi yang terpuruk, ketiadaan modal, tidak mempunyai pendidikan yang tinggi, dan sebagainya. Namun kondisi tersebut tidak menyurutkan semangat mereka dalam menggapai kecemerlangan sebuah usaha.

“Kuncinya tak lain adalah mimpi dan keinginan yang kuat untuk mewujudkannya” tandas Kepala Kantor kementerian Agama Kabupaten Rembang, H. Atho’illah kepada ratusan santri peserta Pelatihan Wirausaha bagi Pemuda Pondok Pesantren se-Karesidenan Pati, di Ponpes Alhamdulillah, Kemadu Sulang baru-baru ini.

Menurut Atho’illah, santri harus berani bermimpi untuk menjadi orang yang sukses. Tak hanya di bidang agama, namun di bidang-bidang lain seperti di bidang pemerintahan, sosial, hingga ekonomi. Banyak lulusan pesantren yang menjadi pejabat negara. Demikian pula dalam perekonomian. Banyak santri yang telah menjadi pengusaha sukses, sehingga mampu menciptakan lapangan kerja dan membangun kesejahteraan masyarakat.

“Kuatnya sebuah negara, salah satunya adalah mempunyai sendiri perekonomian yang kuat. Para santri selaiknya mempunyai andil dalam membangun perekonomian bangsa”, ungkap Atho’illah menambahkan.

Dalam menjalankan sebuah usaha, lanjut dia, seorang santri harus pula mempunyai motivasi untuk terus berkembang dan selalu bisa menangkap peluang yang ada. Tidak mundur saat gagal, bahkan di saat kita tidak mempunyai uang. “Sebagaimana yang dikemukakan oleh Robert T. Kyosaki, sikap dan jiwa harus mampu bersikap cerdas dan waras tanpa uang,” imbuh Kakankemenag.

Penghitungan yang cermat juga menjadi salah satu kiat dalam menjalankan usaha. Pemasukan harus lebih besar daripada pengeluaran. “Inilah yang disebut dengan mental juragan. Bila kondisi tersebut adalah sebaliknya, maka mentalnya adalah buruh”, tandas Beliau menjelaskan.

Lebih dari itu, beliau berpesan agar dalam menjalankan usaha harus dilandasi dengan jiwa dan budi yang luhur. Kejujuran, menurut dia, merupakan hal yang utama. “Sifat ini harus dipertahankan, utamanya oleh santri. Karena kita tahu bahwa akhlakul karimah ini hampir hilang ditelan zaman”, lanjut Beliau.

Manajemen

Sementara Untung Widodo, Dosen STIE Pelita Nusantara Semarang mengatakan salah satu hal yang wajib dijalankan dalam membangun usaha adalah manajemen yang kuat. Manajemen berfungsi untuk mencapai tujuan usaha, menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan, dan mencapai efisiensi dan efektivitas.

Manajemen ini meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading) serta pengawasan (controlling).—Shofatus Shodiqoh