MIN Kalibuntuwetan Tanamkan Perilaku Hidup Sehat pada Siswanya

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kendal – Cuci tangan pakai sabun (CTPS) merupakan cara mudah dan tidak perlu biaya mahal. Karena itu, membiasakan CTPS sama dengan mengajarkan anak-anak dan seluruh keluarga hidup sehat sejak dini. Dengan demikian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tertanam kuat pada diri pribadi anak-anak dan anggota keluarga lainnya.

Guna membiasakan hal tersebut,  Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Kalibuntuwetan Kendal bekerja sama dengan Puskesmas 1 Sukodono Kendal mengajak siswa-siswi untuk membiasakan cuci tangan sebelum makan dan memilih makanan jajanan yang sehat tujuannya untuk melindungi siswa dari berbagai penyakit yang ditimbulkan oleh kuman dan bakteri.

“Cuci tangan memakai sabun dapat melindungi seseorang dari penularan penyakit terutama penyakit diare dan cacingan serta penyakit menular lainnya,” ujar Kepala MIN Kalibuntuwetan Kendal Musyadad dalam kegiatan CTPS dan Penyuluhan makanan sehat dengan menghadirkan penyuluh kesehatan Anita Yuliani dan Pry Hartini dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal.

“Sedangkan memilih makanan yang sehat itu penting karena makanan yang sehat sangat mempengaruhi tumbuh kembang otak dan organ-organ lain yang dibutuhkan anak untuk mencapai hasil pendidikan yang optimal,” tambahnya.

Perilaku hidup sehat, lanjutnya, menyelamatkan hidup anak-anak agar terhindar dari berbagai penyakit menular dengan mengajak teman-teman dan masyarakat di sekitar untuk ikut membiasakan CTPS yang sederhana, mudah dan dapat dilakukan di mana saja sekaligus menjadikannya sebagai contoh kegiatan yang ada di Madrasah.

Pada kegiatan ini, siswa-siswi diajarkan bagaimana memilih makanan yang sehat khususnya jika anak-anak jajan di sekolah, istilahnya disebut sebagai  PJAS (Pangan Jajanan Anak Sekolah).

Musyadad memaparkan, masalah utama dari PJAS adalah adanya pencemaran mikroba, pencemaran kimia, penggunaan bahan tambahan pangan, serta penyalahgunaan bahan berbahaya. Masalah lain menyangkut PJAS ini adalah ketidaktahuan, ketidakpedulian serta kurangnya kesadaran komunitas madrasah.

“Masalah dalam PJAS adalah kurangnya kesadaran komunitas madrasah untuk bersama menanggulanginya,” jelas Musyadad

Sementara itu, Mustofa Guru MIN Kalibuntuwetan menjelaskan, target peserta dalam penyuluhan ini adalah siswa-siswi kelas 4 sebanyak 144 siswa. “Siswa yang sudah besar diharapkan menjadi teladan adik kelasnya,” imbuhnya  

Ia berharap, setelah kegiatan ini siswa-siswi mengerti bagaimana tata cara cuci tangan pakai sabun sebelum makan dan memilih makanan yang baik disertai dengan memilih tempat jajanan yang bersih dan sehat. (mt-ja/gt)