Slawi – Lima guru Madrasah Tsanawiyah Negeri Slawi mengadakan seminar bersama hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada Selasa (12/12) di ruang kelas serbaguna, dan berlangsung selama 2 hari.
Seminar tersebut dihadiri oleh Kepala MTs Negeri Slawi Mohammad Suaedi, Pengawas Madrasah Dabin Slawi Abdul Somad, Ahmad Zahid selaku pembahas, serta seluruh guru MTs N Slawi.
Bertindak Sebagai pemateri adalah Rizal (guru mapel IPA), Ro’yati (guru mapel B. Indonesia), Irfan Wahyudi (guru mapel matematika), Ahmad Sholahuddin (guru mapel IPA), dan Erni Maryati Rahayu (guru mapel IPA).
Dalam seminar tersebut, turut hadir pula para peserta yang berasal dari madrasah lain di Kabupaten dan Kota Tegal, diantaranya MTs N Model Babakan, MTs N Bojong, MAN Babakan, dan MTs N Kota Tegal.
Kepala madrasah memberikan apresiasi kepada para pemateri yang telah sukses melaksanakan dan menulis laporan hasil penelitian tindakan kelas serta diseminarkan. Karya tulis ilmiah, khususnya laporan hasil PTK sangat penting bagi guru PNS di lingkungan madrasah. Selain sebagai tuntutan dinas atau karier pegawai, juga untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru.
“Kita berikan aplaus dan apresiasi setinggi-tingginya kepada teman-teman kita yang telah berhasil menulis hasil PTK dan diseminarkan. Karya tulis ini penting bagi kita terutama bagi yang sudah bergolongan III/d dan golongan IV (empat) sebagai tuntutan dinas dan karier,”kata Suaedi dalam pidato pembukaan seminar.
Acara seminar berjalan dengan semangat. Peserta banyak yang antusias mengikuti acara tersebut. Jamroni, selaku salah satu moderator seminar, mengatur acara seminar dengan membuka satu termin tanya jawab. Dalam sesi tanya jawab tersebut banyak peserta yang berebut menyampaikan pendapat, saran, atau pertanyaan kepada narasumber atau pemateri. Bahkan dalam pembahasan, peserta masih menyampaikan pertanyaan kepada pembahas.
Di akhir kegiatan, salah satu pembahas mengungkapkan bahwa seminar semacam ini di tingkat madrasah tsanawiyah di Kabupaten Tegal baru ada di MTs Negeri Slawi. Hal ini dapat dijadikan contoh oleh madrasah lain untuk mengadakan kegiatan serupa. “Setahu saya,baru pertama kali seminar PTK di laksanakan di tingkat madrasah tsanawiyah,” ungkap Ahmad Zahid. (jam-akb/gap/rf)