Mutasi Bagi Guru Madrasah Negeri di Kabupaten Banyumas

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Purwokerto (Humas) Tim Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama (Kemenag) melaksanakan evaluasi pemetaan dan redistribusi guru madrasah negeri berbasis kebutuhan di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan distribusi guru yang lebih merata dan sesuai dengan kebutuhan di masing-masing madrasah yang dilakukan di Aula Al-Ikhlas Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas. Senin (19/8/2024)

Tampak hadir Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas Ibnu Asaddudin, Kasubag TU Wahyu Fauzi Aziz, Kasi Pendma Edi Sungkowo, Tim Itjen yang terdiri dari Ahmad Tobib, Habib Zaman Riawan Ahmad, dan Asma Ivadati.

Dalam evaluasi ini, tim Itjen Kemenag melakukan analisis mendalam terhadap kondisi terkini jumlah guru dan kebutuhan di setiap madrasah. Hasil dari evaluasi ini akan menjadi dasar untuk redistribusi bagi guru CPNS 2019 guna meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah-madrasah negeri di Banyumas.

Dalam sambutannya Ahmad Tobib selaku ketua tim Itjen menyampaikan bahwa evaluasi pemetaan dan redistribusi guru di lingkungan Kemenag Kabupaten Banyumas sebagai bagian yang strategis dalam peningkatan kualitas pendidikan madrasah.

“Redistribusi guru adalah langkah krusial untuk memastikan tenaga pendidik yang memadai berbasis kebutuhan sehingga dapat memberikan pendidikan yang optimal bagi siswa dan madrasah. Madrasah di kota maupun dipelosok diharapkan memiliki akses yang sama,“ ujarnya.

Proses pemetaan dan redistribusi ini dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk kepala madrasah. Diharapkan dengan adanya redistribusi ini, kualitas pendidikan di madrasah negeri di Kabupaten Banyumas akan semakin meningkat, serta mampu menjawab tantangan pendidikan di era saat ini.

Kepala Kantor Kemenag Banyumas menyambut baik langkah ini, karena diharapkan dapat mengatasi ketimpangan jumlah guru antar madrasah. Untuk redistribusi CPNS 2019 yang masuk 32 orang guru dan keluar Banyumas 25 orang guru.

“Kami sangat mendukung evaluasi ini, karena ini akan membantu dalam pemerataan kualitas pendidikan di wilayah kami. Ini juga berkaitan dengan kebijakan dari Menteri Agama untuk mendekatkan guru-guru yang tempat tinggalnya jauh dengan tempat mengajar,” tutur Ibnu.

Salah satu evaluasi yang dilakukan oleh tim Itjen adalah mengisi kuisioner yang diikuti oleh semua guru dan kepala madrasah. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan Kementerian Agama untuk meningkatkan mutu pendidikan di seluruh Indonesia, khususnya dalam konteks pendidikan berbasis agama di madrasah negeri. (May/Tum/rk)