Mungkid – Nilai-nilai luhur Pancasila sangat relevan dengan perintah agama yang tercantum dalam Al Quran. Sehingga mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila berarti menjalankan ajaran agama. Pemahaman akan nilai luhur Pancasila, harus terus digelorakan, khususnya bagi para Ibu-ibu dan remaja agar dapat menerapkan Pola Asuh Anak dan Remaja yang diwarnai oleh nilai luhur Pancasila.
Hal tersebut disampaikan Azizah Herawati, Penyuluh Agama Islam Fungsional Kecamatan Srumbung pada Kegiatan Sosialisasi dan Pembinaan PKK Desa Kamongan, di Balai Desa Kamongan, Srumbung, Senin (26/03). Hadir dalam sosialisasi tersebut 60 peserta terdiri dari Kader PKK BKB dan Guru PAUD.
Pemahaman nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara bagi masyarakat khususnya arus bawah saat ini memprihatinkan. Ekses maraknya media sosial yang mewarnai sebagian besar masyarakat di semua lapisan telah melunturkan semangat gotong royong, dan eratnya persaudaraan dalam masyarakat. Masyarakat cenderung egois, jarang bertatap muka, sehingga menurunkan nilai-nilai keadilan, persatuan, kemanusiaan sebagaimana diajarkan oleh Pancasila.
“Dengan bahasa sederhana saya ajak sharing tentang kondisi masyarakat saat ini. Terkait dengan kondisi masyarakat saat ini yang sudah banyak menyimpang dari nilai-nilai Pancasila, terutama karena pengaruh HP,” kata Azizah.
Azizah mengajak masyarakat dapat menerapkan pola asuh pada anak dan remaja dengan penuh cinta dan kasih sayang dalam keluarga dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila. Pengamalan nilai-nilai Pancasila harus ditanamkan sejak dini melalui keteladanan sikap orang tua kepada anak-anaknya sehingga Pola Asuh Anak dan Remaja (PAAR) diwarnai oleh pengamalan nilai-nilai Pancasila yang meliputi nilai kejujuran, kedisplinan, tanggung jawab, keberanian, kegigihan, kesederhanaan, keadilan dan kerjasama.
“Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara sekaligus sebagai pandangan hidup seluruh rakyat Indonesia, memiliki nilai-nilai luhur yang patut untuk diamalkan oleh seluruh warga negara Indonesia,” lanjutnya.
Menurut Azizah, pengamalan Sila pertama Ketuhanan yang Maha Esa dapat dilaksanakan melalui kegiatan penanaman nilai-nilai agama, pengamalan toleransi beragama, serta mengembangkan sikap kerjasama antar pemeluk agama yang sangat relevan dengan ajaran Al Quran surat Al Ikhlas.
Pengamalan sila Kedua Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, dapat dilaksanakan dengan: 1) mengakui sebagai makhluk Allah Swt yang memiliki harkat dan martabat, 2). mengakui persamaan hak dan kewajiban tanpa membedakan suku, keturunan, agama, jenis kelamin, warna kulit, suku bangsa dan sebagainya, 3). Mengembangkan sikap saling menyayangi sesama manusia, 4). mengajak untuk gemar mengikuti kegiatan kemanusiaan, dan 5). Berani membela kebenaran dan keadilan. Pengamalan sila kedua ini sesuai dengan perintah Al Quran surat An Nisaa ayat 135.
Pengamalan sila ketiga Persatuan Indonesia, dapat diwujudkan dengan: 1). Mau dan rela berkorban untuk orang lain, 2). Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa, 3). Mengembangkan rasa bangga kepada Indonesia, 4). Mengembangkan kebhinekaan melalui pengenalan suku-suku dengan mengenal bahas dan adat budayanya melalui pakaian daerah dan kesenian. Hal ini sesuai dengan perintah Al Quran surat Al Hujurat ayat 13.
Pengamalan sila keempat Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyaratan/ perwakilan, diwujudkan dalam: 1). Tidak memaksakan kehendak, 2). Selalu bermusyawarah saat akan mengambil keputusan, 3). Menghormati keputusan yang sudah disepakati, 4). Melaksanakan keputusan bersama dengan baik. Hal ini sesuai dengan perintah Al Quran surat Asy-Syuro ayat 38.
Pengamalan sila kelima Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia diwujudkan dalam: 1). Mengikuti kegiatan gotong royong dan kerjasama, 2). Menghormati orang lain, 3). Suka bekerja keras, 4). Menolong orang lain, 5). Menghargai hasil karya orang lain, dan 6). Menerapkan pola hidup sederhana. Hal ini sesuai dengan perintah Al Quran surat An-Nahl ayat 90.
Azizah mengakui menyampaikan nilai-nilai Pancasila yang dikaitkan dengan perintah agama, semakin mudah dihayati oleh para peserta.
“Ditambah dengan mengutip ayat-ayat Suci Al Quran yang relevan dengan sila Pancasila, sajiannya komplit dan masyarakat menjadi semakin paham,” lanjutnya Azizah.
Melalui sosialisasi tersebut, Azizah mengharapkan masyarakat desa Kamongan khusus Ibu-ibu lebih memahami dapat menjadi modal ilmu untuk membimbing dan mengenalkan Pancasila kepada putra-putrinya agar generasi yang akan datang bangga dengan Pancasila sebagai dasar NKRI.
Kades Kamongan Nanik Resmaini Fitriyah, menyampaikan bahwa masyarakat membutuhkan sosialisasi tentang Penghayatan nilai-nilai Pancasila yang dikemas dalam bahasa yang ringan tapi mengenai, gampang dimengerti yang dipadukan dengan pengalaman sehari-hari. (am/bd)