081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Whistle Blower

PAIS Lakukan Pendampingan Kurikulum 2013

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Jepara – Seksi Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama Kabupaten Jepara Bersama Tim dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, melakukan Pendampingan Penerapan Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di beberapa Sekolah di Kab. Jepara, Kamis (06/09).

Sekolah yang menjadi sasaran pendampingan yakni SDN 1 Panggang, SMPN 1 Kedung, SMKN 1 Jepara, dan SMAN 1 Jepara.

Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama Kabupaten Jepara, Ahmad Najib, dalam kesempatan tersebut menyampaikan tujuan dari pendampingan tersebut adalah untuk memperkuat pemahaman mengenai Kurikulum 2013 berikut perubahannya di lapangan. Serta untuk membantu mengatasi berbagai kendala yang muncul pada saat pelaksanaan kurikulum tersebut di sekolah. Para guru diharapkan dapat mencermati dengan mendalam terkait apa saja yang terjadi di kelas.

Adapun target output dari implementasi Kurikulum 2013 yang pertama menurut Najib adalah perubahan pendidikan karakter yang terintegrasi di sekolah. Baik intrakurikuler, ekstrakurikuler, maupun kokurikuler. Kemudian yang kedua adalah perubahan budaya literasi di sekolah. Dicontohkannya, guru dapat menargetkan siswanya untuk menuntaskan 4-5 buku bacaan per tahun.

“Anak-anak jangan cuma disuruh untuk menghafal. HOTS (Higher Order Thinking Skills) itu bukan hanya milik anak SMA saja. Tetapi sejak dini harus diperkenalkan kepada peserta didik kita,” pesan Hamid.

Target ketiga, sekolah harus mampu memperkenalkan dan melatih keterampilan abad ke-21 ke peserta didik. Siswa harus dilatih untuk berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dan mampu berkolaborasi.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jepara, Nor Rosyid, di lain kesempatan menyampaikan harapannya akan kesuksesan penerapan Kurikulum 2013 ini di sekolah-sekolah.

”Kurikulum 2013 diharapkan dapat menghasilkan insan indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi” ujar Or Rosyid.(rm/bd)

Skip to content