Mungkid – Ketua Darma Wanita Persatuan Kantor Kemenag Kab. Magelang Arum Rumiani Wafa memakai kaos dan menerima pin dari Ketua Darma Wanita Persatuan Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah Siti Fatimah Farhani, dalam menandai launching Gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) di Gedung GSG KPRI Kokarda, Jumat, (11/05). Selain kaos dan pin, Siti Fatimah Farhani juga menyerahkan seperangkat game tentang edukasi pencegahan korupsi.
Gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) merupakan gerakan yang menempatkan perempuan sebagai pemegang penting dalam pencegahan korupsi. Peran perempuan/Ibu sebagai tokoh sentral dalam keluarga yang menanamkan nilai moral pada anak-anak, sekaligus banyaknya peran perempuan dalam berbagai kegiatan berkumpul merupakan kekuatan yang besar dalam rangka melakukan pencegahan korupsi.
Arum Rumiani Wafa dalam sambutannya menyampaikan dengan adanya sosialisasi SPAK bagi anggota Darma Wanita Persatuan Kankemenag Kab. Magelang, diharapkan dapat menambah wawasan dalam perannya sebagai istri ASN.
“Dengan adanya sosialisasi SPAK, lebih tahu tambah wawasan selain sebagai istri ASN, sejauh mana sebesar apa kapasitas seorang istri dalam mendorong nyengkuyung kinerja suami di kantor, dalam sosial kemasyarakatan, dan keluarga,” kata Arum Rumiani Wafa.
Arum mengajak, setelah mendapatkan sosialisasi SPAK, nantinya para anggota Darma Wanita dapat menciptakan rasa nyaman dalam keluarga dengan memahami dan menjadi agen SPAK.
“Mari ciptakan rasa nyaman dalam keluarga dengan memahami SPAK. Para agen SPAK akan membuka hati dan dirinya akan peran penting suami dalam menjaga suami di kantor dan masyarakat,” ajaknya.
Kepala Kantor Kemenag yang diwakili oleh Kasi Pendidikan Agama Islam Fatchur Rochman, mengapreasi kegiatan Sosialiasi SPAK yang diikuti oleh semua anggota Darma Wanita. Menurut Fatchur, SPAK adalah salah satu cara untuk menekan angka korupsi di Kemenag.
Fatchur menyampaikan bahwa usaha penanggulangan korupsi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu penindakan dan pencegahan. Gerakan SPAK merupakan langkah pencegahan yang menyasar para peran perempuan/Ibu sebagai tokoh sentral dalam keluarga.
“Peran serta dan partisipasi perempuan yang meliputi segala lini mulai dari perannya sebagai istri, profesional, dan aktifis sangat penting dalam mencegah korupsi. Pesan-pesan anti korupsi agar dapat disebarkan dalam keluarga,” katanya. (am/bd)