Pemuda Merupakan Agen Perubahan Dalam 25 Tahun Kedepan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kota Tegal- Indonesia merupakan Negara yang cantik dan elok karena Indonesia adalah sebuah negara yang kaya akan sumber daya alam nan subur, ibarat seorang gadis banyak disukai oleh banyak pria, itulah Indonesia yang banyak dilirik oleh negara-negara lain, seperti yang dikatakan Dandim 0712 Tegal, Letkol Kristiyanto, pada acara kegiatan Wawasan Islam Rahmatan Lil’Alamin dan Perspektif Multikultural bagi Siswa/siswi SMA/SMK se Kota Tegal, di Pesona Hotel Tegal, Selasa (13/03).

Dengan melihat Indonesia, yang  merupakan negara kepulauan terbesar yang terletak di antara dua Benua, yaitu benua Australia dan Asia, menjadikan Indonesia mendapat angin laut yang membawa banyak hujan. Hal ini menyebabkan Indonesia memiliki iklim tropis.

Selain itu, Indonesia juga kaya akan budaya, suku, bahasa, peradaban dan juga beraneka agama. Itulah yang menjadikan negara kita menjadi negara besar yang banyak diincar oleh negara lain, dengan melakukan berbagai rekayasa melalui  proxy war (perang tanpa bentuk).

Proxy war merupakan rongrongan terhadap sebuah negara dalam bentuk perang tak berwujud, sehingga tidak diketahui siapa kawan maupun lawan, diantaranya gerakan separatis, ciptakan konflik, hembuskan isu disintegrasi, demontrasi massa, sistem regulasi yang merugikan, juga bentrok antar kelompok, “jelas Dandim

Di Indonesia, jelasnya, proxy war sudah berlangsung dalam beragam bentuk, Karena itu Ia berharap kepada para siswa untuk terus belajar mempertahankan NKRI dengan meraih cita-cita,  ditangan pemudalah yang mampu menjaga potensi Indonesia sekaligus melakukan perubahan dimasa mendatang.

Dihadapan sekitar 40 pelajar SMA/SMK se Kota Tegal, Kristiyanto menyampaikan, 25 tahun yang akan datang usia anda akan matang, pada saat itulah akan ada perubahan kepemimpinan yang dapat melakukan kebijakan birokrasi sebuah negara.

"Ajak teman-teman kalian untuk meraih mimpi bersama. Apapun mimpimu pasti akan tercapai, siapkan diri kalian secara dini dengan bekal agama, wawasan kebangsaan dan saling mendukung satu sama lain, Belajarlah dari beberapa peristiwa proxy war  yang sudah terjadi, agar kesatuan NKRI tidak terpecah belah kembali," pungkas. (im/rf)