PENDIDIKAN ERA GLOBALISASI PERSEPEKTIF KEPALA KEMENAG WONOSOBO

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonosobo –  Nelson Mandela dengan kutipannya yang bijak mengatakan“ jika kamu ingin dunia ini damai maka berikanlah pendidikan bagi anak- anakmu”. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional  Pasal 3 UU No 20 tahun 2003, dimana pendidikan sejatinya bukan hanya sekedar soal memberikan pengetahuan semata, tapi lebih jauh, pendidikan sepantasnya harus mampu menjadi teladan/ idola bagi anak didik. 

Hal itu berkecamuk dengan seiring perkembangan zaman dimana perubahan berjalan begitu cepat. Dimana saat ini manusia hidup pada era globalisasi dengan momok berupa tantangan berdiri menghadang dengan lantang berupaya merobohkan dan menggerus karakter manusia yang tak mampu mengarungi derasnya laju perkembangan era globalisasi. 

Globalisasi merupakan fenomena tidak adanya batas-batas antara negara di dunia, yang mana jika dulu globalisasi bermula hanya mencangkup pada tiga aspek yaitu 3 F, food atau makanan, fashion atau pakaian, dan fun atau hiburan, saat ini era globalisasi telah merambah ke berbagai kehidupan, tak lain hal nya sains, teknologi dan pendidikan. 

Ketiga unsur diatas saling berkaitan, dimana laju perkembangan sains dan teknologi akan berimbas pada dunia pendidikan baik sisi posisitf maupun sisi negatif. Dari sisi negatif terlihat beberapa konflik yang mulai timbul. Dimana yang lemah akan tergerus dengan yang kuat.
 
Kepala Kemenag Kabupaten Wonosobo M. Thobiq saat ditemui media usai mengisi Bimtek Pendidikan Agama Katolik pada Selasa (27/3) mengutarakan, fenomena tersebut digolongkan menjadi si kuat yang melek tehnologi dengan si lemah yang gagap tehnologi.

Menurutnya, melek tekhnologi yakni terbuka akan dunia baru dan perkembangan jaman dimana profesionalisme guru berkorelasi dengan kualitas produk pendidikannya.

“ Pendidikan di era globalisasi, semua bertumpu pada masing-masing pribadi pendidiknya. Jika ingin menjadi guru yang di idolakan anak kita harus mampu masuk ke dunia anak itu sendiri, artinya kita harus mengerti hal- hal apa yang sekiranya diminati anak yang membuat anak tertarik. Salah satu cara adalah dengan kita menguasai hal yang juga dikuasai anak yaitu kita harus melek terknologi, ” jelasnya. 

Sementara itu pihaknya juga menambahkan, era globalisasi yang didorong dari aspek teknologi seperti halnya pisau yang bermata dua,  jika salah memanfaatkan maka akan melukai tapi jika bijak memanfaatkan maka akan sangat membantu perkembangan SDM.

“ Pemanfaatan teknologi merupakan solusi yang paling masuk akal untuk menjawab tantangan pendidikan yang dihadapi selama ini. Teknologi tidak hanya membuka akses, tapi juga meningkatkan mutu guru,” tandasnya. PS-WS/rf