Pengarusutamaan Moderasi Beragama dan Wawasan Kebangsaan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Temanggung – Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Temanggung, H. Ahmad Muhdzir, didampingi Kasi Bimas Islam H. Munsiri, membuka secara resmi kegiatan Pengarusutamàan Moderasi Beragama dan Wawasan Kebangsaan yang diikuti peserta sebanyak 32 orang terdiri dari 12 orang Penyuluh Agama Fungsional dan 20 orang tokoh agama kecamatan se Kabupaten Temanggung, Selasa (30/03) bertempat di Rumah Makan Kampoeng Sawah Temanggung.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Temanggung H. Ahmad Muhdzir menyampaikan bahwa pengarusutamaan adalah strategi yang dilakukan secara rasional untuk mencapai dan mewujudkan kesetaraan dan keadilan dalam aspek kehidupan berumah tangga, masyarakat dan negara.

“Moderasi beragama dalam Al qur’an disebut dengan wasathiyyah yang diambil dari kata ummatan wasathan (Ummat yang moderat). Qs Albaqarah :143”, terangnya.

Menurutnya, moderasi beragama adalah upaya agar sikap beragama seluruh warga negara ditanah air tetap berada pada jalur yang tidak berlebihan dan tidak satupun suku bangsa Indonesia yang tidak menjunjung tinggi nilai agama.

Ahmad Muhdzir berharap kepada penyuluh agama dan tokoh agama harus mampu mengajak dan membimbing masyarakat agar dapat memberikan informasi dan ilmu pengetahuan sehingga dapat terajut ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathoniyah serta ukhuwah insaniyah ditengah masyarakat.

“Semoga penyuluh agama dan tokoh agama bisa melaksanakan tugas dalam memberikan penerangan dan pencerahan pada masyarakat terutama terkait dengan pengarusutamaan moderasi beragama dan wawasan kebangsaan,” ungkapnya.

Penyuluh agama mempunyai peran strategis dalam membina sekaligus menyampaikan berbagai informasi terkait kebijakan pemerintah kepada masyarakat.

“Penyuluh bukan hanya memiliki program penyuluhan yang rutin saja, namun juga memiliki kemampuan untuk mengajak dan membimbing masyarakat agar dapat menerima informasi serta ilmu pengetahuan agama sehingga dapat terwujut ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathoniyah serta ukhuwah insaniyah di tengah masyarakat. Bukan malah sebaliknya, memberikan informasi-informasi yang dapat menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat, ” jelasnya.

Kita semua prihatin atas terjadinya peristiwa bom bunuh diri di gereja Katedral Makassar. Temanggung adalah miniatur Indonesia. Temanggung memiliki keberagaman agama, keberagaman agama ini harus disikapi secara bijak agar tidak menyebabkan terjadinya konflik antar agama. Semoga melalui kegiatan ini kita semua dapat mengimplementasikan nilai-nilai moderasi beragama.

Sementara Kasi Bimas Islam, H. Munsiri dalam laporannya menyampaikan bahwa dalam kegiatan ini menghadirkan narasumber Kepala Kemenag, Polres Temanggung dan FKUB Kabupaten Temanggung.

Beliau menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada peserta tentang moderasi beragama, memberikan wawasan tentang cara pandang terhadap pemahaman wawasan kebangsaan, memberikan pengetahuan untuk tetap mempertahankan negara yang kita cintai yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam menjaga keutuhan, kerukunan, persatuan, dan kesatuan bangsa negara Indonesia, dan memberikan pemahaman kepada peserta tentang moderasi beragama islam wasathiyyah dan wawasan kebangsaan.(sr/bd)