Semarang – H. M. Faojin selaku pengawas Pendidikan Agama Islam (PAI) menuturkan, selalu melakukan koordinasi terhadap guru PAI di wilayah binaannya, terutama pada saat di awal penugasannya di suatu wilayah. “Saya akan selalu berusaha menggali informasi, sudah sejauh mana perkembangan penerapan kurikulum oleh guru PAI di wilayah itu, dan kendala apa saja yang dihadapi dalam pengimplementasiannya,” tuturnya, Senin (7/11/2022) kepada penulis, selepas pelaksanaan apel pagi di halaman Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Semarang.
Lebih lanjut, ia mencontohkan, pada saat melakukan monitoring dan pembinaan kepada guru PAI di wilayah Semarang Utara untuk pertama kalinya. “Pada 3 Oktober lalu, pada saat pertama kali saya melakukan monitoring dan memberikan pembinaan kepada guru PAI di wilayah Semarang Utara, saya langsung menanyakan sudah sejauh mana perkembangan penerapan Platform Merdeka Mengajar (PMM) dan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) disana. Hal ini untuk mengetahui, langkah atau strategi apa yang harus kita tentukan guna mensukseskan pencapaian target pembelajaran PAI bagi peserta didik,” ujarnya.
“Semarang Utara merupakan wilayah binaan baru saya, setelah sebelumnya di bawah bimbingan Pak Darlin yang telah memasuki masa purna tugas pada beberapa waktu lalu,” imbuhnya.
“Alhamdulillah melalui wawancara singkat dengan para guru PAI di wilayah Semarang Utara, yang pada saat itu digelar di SD Islam Taqwiyatul, PMM dan IKM mulai dari login, tonton video, pengerjaan pos tes, dan unggah aksi nyata, sudah dilaksanakan. Termasuk kelengkapan berkas perangkat pembelajaran baik Kurikulum 2013 maupun Kurikulum Merdeka,” terangnya.
“Namun demikian, kami imbau guru PAI untuk lebih mempelajari dan memahaminya lagi dengan memanfaatkan PMM yang ada, agar bisa diterapkan secara baik dan benar guna mencapai tujuan pembelajaran yang lebih maksimal,” sambungnya.
Ia juga merasa bersyukur, kegiatan-kegiatan seperti ini, selalu mendapat dukungan dari Kepala Sekolah dimana para guru PAI tersebut bertugas. “Alhamdulillah Kepala Sekolah selalu memberikan support kepada guru PAI, seperti yang dilakukan oleh Bapak Sonhaji Kepala SD Islam Taqwiyatul,” ungkapnya.
“Pada momen pertama kemarin, kami melakukan arahan dalam pembuatan administasi perangkat pembelajaran dan bimbingan mengenai proses pelaksanaan IKM,” lanjutnya.
Ia menuturkan pula, tak lupa mengajak kepaga guru PAI agar selalu menjadi contoh positif bagi semua stakeholder di sekitar lingkungan sekolah terutama para siswa. Karena menurutnya, guru PAI menjadi garda terdepan dalam pembentukan karakter peserta didik.
“Pendidikan di Indonesia sistemnya senantiasa mengalami perubahan-perubahan signifikan sesuai jaman. Karenanya, guru PAI khususnya, diharapkan lebih responsif, kreatif dan tentunya harus adaptif,” tandasnya.
“Semoga apa yang kita lakukan dapat memberikah manfaat untuk semua pihak dan mendapatkan ridha Allah SWT. Amin,” pungkasnya.(Faojin/NBA/bd)