081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Penguatan Data melalui Ormas dan Tenaga Teknis

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang – Bimas Hindu Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah melaksanakan kegiatan singkronisasi data dengan menggait Lembaga Sosial Keagamaan Dan Tenaga Teknis Keagamaan. Acara bertempat di New Puri Garden Semarang, Senin (16/05). Kebutuhan Data yang sangat penting untuk kepentingan penyusunan dan acuan program, maka Bimas Hindu berusaha untuk mencapai validasi data.

Pembimas Hindu Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah I Dewa Made Artayasa, mengakui “kegiatan persoalan singkronisasi data paska pendataaan ini dilakukan agar dapat mendapatkan data yang valid”. Termasuk data lembaga agama dan keagamaan Hindu, jumlah umat, serta lembaga kerohanian Hindu di Jawa Tengah, tegas I dewa.

Kegiatan terkait pendataan bukan barang gampang dan mudah, I Dewa mengakui, maka samapai sekarang data yang sudah ada masih belum sempurna. Akunya, “bahwa kita ketahui di era sekarang ini sudah berbasis IT maka harus bekerja dengan tekun dan rajin, agar memperoleh sumber yang baik dan valid serta kredibel”.

Jelas I Dewa Pembimas Hindu, “aplikasi yang ada pada Bimas Hindu diberi nama SINDU, adalah kebijakan vertikal dari Kemenag RI, sehingga adanya data melalui aplikasi akhirnya dapat membangun data yang valid setelah dihimpun dari masing-masing daerah”.

Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Ahmadi, dalam memberi pengarahan untuk sambutan kepada peserta, “sudah tepat yang dilakukan oleh Pembimas Hindhu dalam melakukan upaya singkronisasi data dengan melibatkan lembaga masyarakat/sosial dan pemerintah”. Lanjut, Ahmadi, “lembaga adalah satu motor pengerak umat dibarisan paling depan”.

Tegas, Kakanwil maka untuk itu “perlu tim khusus untuk koordinasi yang tinggi dengan pemerintah agar terbangun sebuah inovasi dalam membina dan menata umat Hindhu di daerah”. Dan Ahmadi, berharap dengan pertemuan singkronisasi data akan dapat melakukan dan menyamakan persepsi, dan akan terbaung program yang baik kedepanya untuk umat Hindu serta lembaga yang mewadahinya, Tambah Ahmadi.

Pesan Ahmadi, melalui kegiatan sinkronisasi adalah suatu proses dimana proses tersebut saling bersamaan dan saling berbagi data bersama, maka kadang terjadi race condition atau lebih dikenal dengan inkonsistensi data, namun sudah ada acuan akhir untuk data. Lanjut, Ahmadi, “maka sinkronisasi menjadi penting karena bisa menghindari sesuatu yang tidak konsisten akibat data akses yang kurang akurat”. Jelas Ahmadi.

Terakhir Kakanwil Jateng, “dalam melakukan sinkronisasi ini dilakukan dalam waktu yang bersama, supaya kesimpulan yang terjadi dari sinkronisasi atas dasar yang dilakukan bersama itu untuk menghindari data yang tidak akurat”. Bersamaan membuka acara Kakanwil Jawa Tengah, membagikan CD yang berisi tentang program Bimas Hindu yang sudah berjalan, untuk diberikan kepada lembaga keagamaan Hindu LPDG Kabupaten/Kota se Jawa Tengah.(ali/wh)