Pengurus rohani Islam (rohis) pada SMA dan SMK tingkat jawa tengah masa khidmah 2022 resmi dikukuhkan oleh Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Imam Buchori, Rabu (23 maret 2022).
Pengukuhan yang berlangsung di aula lt. 3 Kanwil Kemenag Prov. Jateng berlangsung disela-sela pembukaan acara rapat koordinasi musyawarah guru pata pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Islam (PAI) SMA dan SMK tingkat jawa tengah.
Pada acara itu Imam Buchori berpesan kepada pengurus terpilih agar organisasi rohani islam sebagai salah satu ekstrakurikuler PAI di sekolah menjadi sarana latihan kepemimpinan bagi pelajar serta mampu menumbuhkan peran pelajar islam yang moderat berdasar pada pancasila.
“Khusus untuk rohis selamat bekerja, ini bagian dari upaya memperkuat nilai-nilai moderat pelajar pancasila” kata Imam Buchori.
Perlu diketahui bahwa rohani islam merupakan salah satu program ektrakurikuler pada SMA/SMK yang dikembangkan dalam rangka memperkuat mata pelajaran pendidikan agama islam yang terimplementasi dalam kehidupan sehari-hari oleh peserta didik.
Imam Buchori juga menyampaikan bahwa kiprah MGMP PAI di jawa tengah cukup membanggakan sehingga mendapat apresiasi dari Direktorat Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama RI.
“Saya sebagai penanggungjawab pelaksanaan PAI di Jateng, berterima kasih kepada panjenengan semua” ungkapnya.
“Ini cukup membanggakan karena di jateng sebagai episentrum PAI, pak Dir (baca Direktur PAI) mengapresiasi jateng kepada saya, sebenarnya saya tidak seberapa tapi kerja keras bapak ibu yang luar biasa”, sambung Imam Buchori.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Uswatun Khasanah dalam pengarahannya berharap agar pendidikan agama islam tidak hanya sekedar menjadi mata pelajaran tetapi bagian dari amanah untuk penguatan pendidikan karakter.
“Saya yakin kita ini karena ada amanah luar biasa yaitu agar PAI tidak hanya sekedar mata pelajaran PAI”, harap uswatun khasanah yang merupakan alumni MTS Negeri Gondang Sragen.
“Dari dulu kalau ada siswa bermasalah pasti larinya ke guru pai dulu lalu guru bk yang menjadi tumpuan” sambungnya.
Lebih lanjut Uswatun Khasanah berharap bahwa pendidikan dapat terintegrasi dalam karakter peserta didik bukan hanya sekedar sebuah pekerjaan.
“Wujud pendidikan itu terintegreted terintegrasi bukan lagi untuk mencari pekerjaan bukan semata itu tetapi benar-benar ketika pendidikan itu terintegrasi dalam karakter seseorang maka anak-anaknya pun berada pada tangan yang tepat” harap perempuan yang pernah menjadi kepala sekolah disalah satu SMA di Wonogiri itu. Sedangkan menurut Hery Nugroho Ketua MGMP PAI SMA tingkat jateng bahwa rakor MGMP PAI tersebut dilaksanakan dalam rangka konsolidasi program MGMP terdekat bersama MGMP PAI SMK untuk persiapan pelaksanaan pesantren ramadlan virtual. Berbagai kegiatan telah dipersiapkan yaitu lomba tilawah online, resik-resik masjid sekolah, resik-resik masjid sekitar, lomba video inspiratif, kajian ngabuburit online, pesantren ramadlan, dan takbiran online. (dsr/rf)