Peningkatan Kompetensi Guru BK agar Pembimbingan Berkualitas

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Pembimbing berkualitas dibutuhkan untuk menangani siswa peralihan dari masa pandemi ke arah pembelajaran pasca pandemic. Dibutuhkan banyak trik dan tips untuk penanganan kasus-kasus siswa. Hal ini dibahas dalam kegiatan Bimbingan Teknis Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) bagi Guru Bimbingan dan Konseling MTs yang tergabung dalam MGBK MTs Kabupaten dan Kota Magelang.

Kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten Magelang , Dr. H. Panut, S. Pd.MM membuka Kegiatan Bimtek yang berlangsung dari tanggal 28 November 2022 sampai dengan 10 Desember 2022 tersebut sebagai narasumber materi UP wajib yaitu moderasi beragama.

Kakan Kemenag Kabupaten Magelang didampingi Kasi Penmad, Hedy Riyanto , Pembina MGBK kabupaten dan Kota Magelang Hartsa Jamila Rochi, Kepala Madrasah MTs Negeri 5 Magelang Muh Nursahid, ketua MGBK  MTs Kabupaten – Kota Magelang  Modrik Santoso dan Ana Dwi Setiasih sebagai fasilitator daerah Bimbingan dan Konseling Madrasah . Kegiatan ini akan dilangsungkan selama beberapa hari kedepan terhitung hari ini dengan alur IN – ON – IN

Dalam sambutannya Panut memberi pemahaman kepada peserta, bahwa ini merupakan kegiatan yang luar biasa karena selama ini guru BK kurang mendapat perhatian, dan hendaknya guru BK mampu mengedepankan azas kerahasiaan dalam proses konseling karena guru BK merupakan bagian dari Ruh nya madrasah. Guru BK harus bisa dekat dengan siswa , tidak boleh memberikan punishment terhadap siswa yang di anggap melanggar.

Setiap guru BK adalah pembelajar yang terus-menerus meningkatkan kompetensinya setiap saat dan dimanapun. “Maka tepat jika guru BK semua mengikuti PKB ini, dengan harapan ada peningkatan kompetensi sehingga terwujud pembimbingan yang berkualitas,” tuturnya.

Perlu diketahui, program PKB merupakan salah satu implementasi MoU antara Kementerian Agama dengan World Bank yang telah menyelesaikan pelatihan fasilitator provinsi dan daerah. Tujuan program PKB merupakan realisasi dari 3 hal pokok untuk membentuk proses pembelajaran yang berkualitas, yakni self development (pengembangan diri), publikasi ilmiah dan lahirnya karya-karya inovatif. 

Dalam penyampaian materi moderasi kepala kantor agama kab magelang menghimbau kepada peserta agar mampu menjadi guru BK yang moderat dan memiliki toleransi yang tinggi. indikator guru BK yang moderat adalah:

  1. Memiliki wawasan kebangsaan dengan berpijak pada 4 pilar
  2. Memiliki toleransi antar umat beragama
  3. Anti kekerasan (Bullying)
  4. Menghargai budayaan / kearifan lokal

Senada dengan Kepala Kantor, Kepala Sie Penmad, Hedy Riyanto juga berpesan agar kegiatan yang didanai dari Bank Dunia benar-benar menunjang terhadap kesuksesan Proses Bimbingandan Konseling  di madrasah. Hedy Riyanto pun mengingatkan bahwa apapun bentuk bantuan akan berlanjut dengan pemeriksaan. Untuk itu beliau berpesan agar gunakan kesempatan ini semaksimal mungkin.

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru yang selanjutnya disebut PKB Guru adalah pengembangan kompetensi bagi guru sesuai dengan kebutuhan dan dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.(FS/Sua)