Pentingnya Kedisiplinan Jemaah Haji

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kota Mungkid – Kedisiplinan sangat diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan ibadah haji hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magelang, H. Panut dalam kegiatan Bimbingan Manasik dan Pelepasan Calon Jamaah Haji Kabupaten Magelang Tahun 1443 H/ 2022 M yang diselenggarakan di Gor Gemilang, Setda Kabupaten Magelang, Kamis, (02/6/2022).

“Saya sangat mengharapkan bahwa tidak ada yang terlambat masuk pedopo Kabupaten pada saat pemberangkatan apapun alasannya,” kata KakanKemenag. Agenda kegiatan di Kecamatan diharapkan tidak mengganggu waktu yang sudah ditentukan untuk masuk ke Pedopo Kabupaten sehingga tidak ada keterlambatan memasuki pedopo Kabupaten. Adanya waktu yang terbatas dan jadwal yang sudah ditentukan mengharuskan calon jamaah haji melaksanakan kegiatan sesuai dengan ketentuan yang sudah ada. Kedisiplinan yang ada akan mempengaruhi agenda kegiatan yang ada di Asrama Hadi Donohudan.

Hal tersebut sebagai langkah awal kedisiplinan dalam menjalankan ibadah haji secara keseluruhan. Kedisiplinan sangat mempengaruhi suksesnya proses ibadah haji. Tidak hanya yang terkait dengan keberangkatan, ketentuan-ketentuan umum serta arahan dari petugas harus dipatuhi oleh calon jamaah haji. “Jamaah haji harus selalu menggunakan gelang identitas, jamaah tidak diperbolehkan membawa fotografi dan alat shooting ketika melaksanakan ibadah, ketentuan tentang tas yang harus dibawa, barang-barang yang tidak boleh dibawa dan ketentuan serta aturan-aturan yang lain harus diperhatikan,” ungkap KakanKemenag.

Dalam kesempatan tersebut juga disampaikan terkait dengan kegiatan yang ada di Donohudan. “Sampainya di Donohudan jangan lupa mulai belajar menghafal gedung dan kamar sebagai latihan ketika berada di Madinah maupun Makkah,” saran KakanKemenag.

Kakan Kemenag juga menjelaskan tentang konsumsi yang didapat oleh jamaah haji. “Calon jamaah haji tidak perlu khawatir mengenai konsumsi karena konsumsi yang didapat lebih banyak dari tahun yang lalu, sehingga tidak perlu memasak ataupun memikirkan bagaimana mencari konsumsi selama proses ibadah haji,” jelas KakanKemenag.

Untuk konsumsi makan di Madinah mendapatkan 27 kali untuk 9 hari, sedangkan di Makkah mendapatkan konsumsi sebanyak 75 kali untuk 25 hari. 16 kali kosumsi makan selama hari H prosesi haji. Bahkan dalam rangka kepulangan di bandara Jeddah yang estimasinya menunggu cukup lama juga disediakan konsumsi.

“Jamaah haji ketika sudah sampai di Madinah maupun Makkah harus disiplin termasuk dalam jam makan, ketika konsumsi sudah disediakan silahkan untuk langsung dinikmati, jamaah harus selalu memperhatikan kesehatan serta asupan gizi,” Pesan Kakan Kemenag mengingat ibadah haji merupakan ibadah yang membutuhkan fisik yang kuat.

Peningkatan pelayanan haji yang dilakukan oleh Kementerian Agama semakin meningkat, diharapkan jamaah bisa melaksanakan ibadah haji dengan baik dan maksimal. “Fokus pada ibadah dan selalu disiplin dalam menjalankan ketentuan-ketentuan yang ada,” harap KakanKemenag.(FS/Sua)