Pentingnya Kolaborasi Pemerintah, Industri, dan Masyarakat dalam Pengawasan Industri Pangan Serta Asal Hewan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang (Humas) – Mengingat produk makanan adalah jenis produk yang mendapat prioritas untuk sertifikasi halal, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Jateng, Agus Wariyanto, menilai RPH memiliki peranan penting sebagai rantai awal dalam industri pangan asal hewan yang halal dan sehat.

Ini disampaikannya saat memberikan penjelasan sebagai narasumber pada kegiatan Fullday Meeting Akselerasi Sertifikasi Halal Jasa Sembelihan dan Hasil Sembelihan dilanjutkan Focus Group Discussion (FGD) di Puri Lobby Hotel Ciputra Semarang, pada Rabu (29/5/2024).

“Proses audit halal memiliki standar, serta pentingnya kerjasama antara pemerintah, pemangku kepentingan, pelaku industri, dan masyarakat untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi halal,” jelasnya.

Dinas Peternakan & Kesehatan Hewan yang memiliki ranah pengawasan terhadap industri pangan serta asal hewan yang halal dan sehat. Disampaikannya bahwa kolaborasi sangatlah penting dan pelaksanaannya di era otonomi daerah harus menjadi prioritas.

“Harus ada integritas dan kejujuran memastikan bahwa produk yang kita miliki benar-benar halal. Sertifikasi halal ini harus kita sambut gembira karena disini ada pilihan dan jaminan karena produknya halal. Artinya, ada pilihan konsumen dalam mencari produk yang halal dan produsen dalam memasarkan produknya dengan label halal,” ucapnya.

Menurut Kepala Dinas Peternakan, Provinsi Jawa Tengah adalah daerah surplus ternak, “Tahun ini kita siapkan 400 ribu ekor. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, tetapi intinya bagaimana kita mencari solusi bersama,” ajaknya.

Kemudian terkait kesehatan dan kesejahteraan hewan juga harus diperhatikan. Karena banyak RPH belum tersertifikasi, progres sertfikasi halal RPH dan TPH harus ditingkatkan dari 78 baru tersertifikasi 19. Untuk unggas, dari 43 yang ada sudah 42 yang bersertifikasi halal dan Nomor Kontrol Veteriner NKV.

Agus Wariyanto juga mengajak peserta untuk menggunakan metodologi dan pendekatan dengan cara yang baik. Karena menurutnya itu pasti tidak akan sampai pada tujuan yang diharapkan.(Sua)