Pentingnya Mindset Kepala Madrasah Menuju Madrasah Unggul

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kota Mungkid – Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Tenaga Administrasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Jakarta, Drs. H. A. Buchori, MM., memberikan motivasi pada 30 Kepala Madrasah Swasta di Kabupaten Magelang dalam Pelatihan Teknis Manajemen Madrasah yang diselenggarakan Pusdiklat Jakarta di Hotel Atria Magelang, Rabu, (16/02/2022).

Buchori menyampaikan, selama ini masih ada beberapa madrasah yang dianggap kurang memiliki kualitas yang tinggi sehingga biaya pendidikan di tingkat madrasah relatif rendah.

“Madrasah ke depan diharapkan memiliki biaya pendidikan yang setara dengan sekolah-sekolah unggulan, untuk menyetarakan hal tersebut langkah pertama yang harus dilakukan madrasah adalah meningkatkan kualitas,“ kata Buchori.

Untuk mewujudkan madrasah unggul, peningkatan kualitas madrasah harus dimulai dari perubahan mindset Kepala Madrasah. Ujung tombak kepemimpinan berada pada Kepala Madrasah. Kepala madrasah dituntut untuk bisa membawa madrasah menjadi lebih maju dan lebih baik dari segi kualitas.

“Kepala madrasah harus mengembangkan inovasi sehingga sumber daya bisa dimanfaatkan secara maksimal,” ungkap Buchori.

Guru sebagai elemen madrasah yang banyak berpengaruh dan mendukung perkembangan madrasah juga harus diperhatikan oleh kepala madrasah. “Kepala madrasah harus paham dan bisa mendeteksi kebutuhan dan kualitas guru. Jika diperlukan, adakan pelatihan untuk meningkatkan guru-guru sehingga dari elemen kualitas guru yang dimiliki meningkat,” tutur Kepala Pusdiklat dalam peningkatan kualitas guru.

“Guru harus diberikan motivasi seperti pemberian reward bagi guru yang berprestasi dan guru yang membimbing peserta didik berprestasi,” imbuhnya.

Selain faktor Kepala Madrasah dan Gurunya, Buchori mengharapkan madrasah harus bisa memanfaatkan beberapa hal yang sangat penting untuk meningkatkan daya saing. Yaitu memanfaatkan bantuan pendidikan dengan baik, penerapan literasi kepada anak didiknya, dan transformasi digital. Transformasi digital harus diikuti dengan baik karena teknologi informasi merambah semua lini termasuk dunia pendidikan saat ini.

Faktor komunikasi eksternal juga menjadi perhatian Buchori. Ketika elemen-elemen pengelolaan tersebut bisa dipenuhi dengan baik, dan peningkatan kualitas dapat dilakukan maka Madrasah Swasta juga harus melakukan koordinasi dan komunikasi intensif dengan Kemenag sehingga regulasi dan perkembangan pendidikan selalu update.

“Untuk terus maju bersaing, madrasah swasta harus mampu menjawab tantangan jaman dan maju meningkatkan kualitas” tutup Buchori memberikan energi dan semangat pada peserta pelatihan.(FS/Sua)