Semarang (Humas) – Kanwil Kemenag Prov. Jateng melalui Bidang PD Pontren menerima kunjungan Kerja DPRD Kab. Magelang Komisi IV pada Senin (12/12). Kunjungan tersebut di terima dengan baik oleh Kabid Urais Zainal Fatah.
Ketua Tim Komisi IV Kab. Magelang Abdul Syukur menyampaikan bahwa kunjungan ini terkait Program Kemenag di Bidang Pendidikan Pesantren dan guru ngaji untuk sinkronisasi program.
“Selain ingin bersilaturahmi, tujuannya kesini ingin sinkronisasi program yang ada di Kemenag salah satunya yaitu di Bidang Pendidikan Pesantren,”. tuturnya.
Adapun salah satu program prioritas Kemenag yaitu Kemandirian Pesantren sudah berjalan selama dua tahun. Melansir dari laman Kemenag.go.id Sebanyak 105 pesantren dari 28 provinsi telah menerima pembinaan dan bantuan pengembangan kemandirian pesantren.
Selama dua tahun ini Kemenag memberikan bantuan kepada ratusan pesantren berupa inkubasi, pelatihan bisnis, pelatihan manajemen keuangan, pelatihan manajemen pemasaran, pelatihan sumber daya manusia, dan sebagainya. Bantuan dana inkubasi yang diberikan kepada peserta bervariasi, sesuai pengajuan dan rencana usaha yang dibuat. Ada yang mendapat bantuan 250 juta, 500 juta, dan 600 juta.
Di jawa Tengah insentif guru ngaji sudah di alokasikan sebanyak 1.900 para guru/ustad/ustadzah dengan nominal 250 ribu perbulan selama 1 tahun. Pemberian bantuan tersebut berdasarkan data yang masuk melalui aplikasi SIKAP yaitu sebuah aplikasi untuk pengajuan bantuan guru pesantren dan pendidikan keagamaan Islam aplikasi tersebut terintegrasi dengan EMIS. EMIS (Education Management Information System) atau dalam bahasa Indonesia berarti informasi sistem manajemen pendidikan yang berfungsi untuk melakukan pendataan lembaga pendidikan keagamaan Islam yang dinaungi oleh Kementerian Agama (Kemenag) seperti sekolah Islam, madrasah, dan pondok pesantren.
Dikesempatan yang itu, Aini Sa’adah selaku Seksi Pendidikan Diniyah Takmiliyah Bidang PD Pontren Kanwil Kemenag Prov. Jateng berharap kepada seluruh stakeholder untuk mengingatkan kembali pentingnya data Emis.
“Kelemahannya guru-guru kita baik di madin maupun pondok pesantren, operator emisnya itu ada yang malas untuk updating. Sehingga guru yang belum mendapatkan bantuan dari pemprov, pemkab dan ingin mengajukan ke Kemenag itu terkendal di aplikasi yang namanya tidak ditemukan. Maka semua lembaga pendidikan baik di pesantren, TPQ maupun Madin untuk rajin updating emis. Karena manfaatnya itu luar biasa kedepan semua bantuan berbasis aplikasi tidak lagi menerima secara manual,” ungkapnya.
Selain itu Zainal Fatah selaku Kabid Urais berharap adanya kolaborasi dengan seluruh stakeholder akan memberikan dampak yang baik untuk seluruh guru/ustad/ustadzah.
Pada kegiatan tersebut di hadiri pula oleh Ketua Tim Kerja pada Seksi Bidang Pesantren dan Pendidikan Kesetaraan pada Pondok Pesantren Salafiyah (PKPPS) di Bidang PD Pontren Kanwil Kemenag Prov. Jateng Karina, Kasubag TU Kemenag Kab. Magelang Hadi Khoironi, Kasi PD Pontren Kemenag Kab. Magelang Taufiqurrohman dan jajaran anggota DPRD Kab. Magelang Komisi IV. (D/Rf)