Wonogiri – Penyuluh agama Islam mempunyai fungsi yang sangat dominan dalam melaksanakan kegiatannya mempunyai fungsi informatif dan edukatif yaitu memposisikan sebagai da’i yang berkewajiban menda’wahkan Islam, menyampaikan penerangan agama dan mendidik masyarakat dengan sebaik-baiknya sesuai ajaran agama.
Untuk suksesnya dakwah Islam tersebut, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonogiri selama bulan suci ramadhan tahun 1436 H/ 2015 M, dengan menerjunkan seluruh penyuluh fungsional agama Islam (PAIF) melakukan siaran siraman rohani ramadhan di Radio Giri Swara UPTD RSPD Kabupaten Wonogiri.
Acara Siraman Rohani Ramadhan tahun ini berdurasi 15-30 menit dilakukan selama sebulan yaitu 29 kali yang disiarkan menjelang Azan Maghrib selama bulan ramadhan, dengan tema / materi yang sudah di susun secara urut dari seksi Bimas Islam Kankemenag Wonogiri.
Terkait hal tersebut, Kasi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonogiri, H. Haryadi, S.Ag. MSI ditemui di ruangan kerjanya, Senin (29/6/2015) mengatakan, kepada seluruh Penyuluh dianjurkan untuk menyampaikan materi siaran sesuai materi yang tercantum di surat tugas.
Menurut H. Haryadi penyuluh agama Islam menduduki tempat strategis sebagai garda depan dalam membangun umat rahmatan lil’alamin. Untuk itu semangat untuk tetap all out dalam melaksanakan tugas dan meningkatkan kualitas penyuluh harus selalu dilakukan mengingat penyuluh agama Islam merupakan corong terdepan sekaligus sebagai dinamisator, motivator dan stabilisator untuk agama Islam yang rahmatan lil’alamin.
Ramadhan hendaknya dijadikan momentum pembentukan karakter spiritual menuju masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan dakwah Islam terutama siaran rohani lewat radio dan pada umat di wilayahnya.
Adapun materi meliputi masalah fiqih puasa, keutamaan romadhan, nuzulul Qur’an, lailatul qodar, menejemen kemasjidan dan masalah zakat fitrah dan maal.
“Para penyuluh agama Islam kami harapkan dapat menggugah umat Islam agar senantiasa mempelajari dan mengamalkan ajaran agama Islam dengan menyampaikan dakwah yang menyejukkan umat.” Imbuhnya.
Yang paling penting adalah menyampaikan Islam sebagai agama rohmatan lil ‘alamin dan pengetahuan tentang ibadah, dan hendaknya mampu memotivasi jemaah agar makin khusyuk dalam menunaikan ibadah puasa dan ibadah qiyamul lail seperti shalat tarawih, tadarus atau membaca Al Qur’an.
Selain itu para penyuluh agama Islam hendaknya memberikan pencerahan kepada umat soal perbedaan atau khilafiyah dalam beribadah sehingga tidak menimbulkan kebingungan di tengah-tengah umat. (Mursyid__Heri)