Peran penting guru PAI meningkatkan budi pekerti siswa

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Klaten – Guru adalah sebagai desainer atau parancang sekaligus sebagai pengelola atau pelaksana pengajaran. Guru adalah pengelola pengajaran atau disebut pembelajaran. Kesimpulan dari berbagai pengertian guru adalah pengelola kelas yang berperan aktif dalam mendidik siswa menjadi cerdas dan dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran. Maka dengan demikian, guru harus bisa mengembangkan dan mengelola keadaan di kelas. Serta dapat mendidik siswa menjadi cerdas dan berbudi pekerti yang baik.

Meningkatkan budi pekerti peserta didik/siswa merupakan wajib bagi guru PAI, apalagi di masa sekarang ini perkembangan globalisasi saat ini sangat rentan terhadap segala sesuatu yang menjauhkan siswa dari norma-norma keagamaa. Ini merupakan agenda yang sangat penting Seksi Pendididikan Agama Islam (PAIS) Kementerian Agama Kabupaten Klaten untuk memberikan bimbingan, pembinaan dan pelayanan kepada guru-guru PAI di wilayah Kab. Klaten. Pembinaan ini terbagi dalam 4 tahap, untuk tahap pertama untuk jenjang SMP, yang bertempat di Aula Ikhlas Kemenag Klaten (9/11) yang dihadiri 150 guru PAI SMP se Kab. Klaten

Pembinaan ini bertujuan meningkatkan kwalitas dan kuantitas guru agama islam dan budi pekerti pada sekolah agama dan umum hingga nantinya menjadi guru yang handal dapat berdaya saing dalam memberikan pendidikan kepada anak didik, mempunyai Imtaq dan Iptek dan berakhlakul karimah, demikian disampaikan panitia penyelenggara Aris Isdiyanto.

Guru merupakan teladan yang harus memiliki kepribadian yang dapat dijadikan profil dan idola seluruh kehidupannya adalah figur yang sempurna. Itulah kesan terhadap guru sebagai sosok yang ideal yang mampu mengabdikan diri berdasarkan panggilan jiwa, panggilan hati nurani, bukan karena tuntutan uang belaka, yang membatasi tugas dan tanggung jawabnya sebatas di didinding sekolah.

“Kemuliaan hati seorang guru tercermin dalam kehidupan sehari – hari, bukan hanya sekedar simbol atau semboyan yang terpampang,” tutur Mustari dalam sambutan dan pembukaannya.

”Dengan kata lain bahwa untuk menjadi pendidik atau guru, seseorang harus berpribadi, mendidik berarti mentrasfer nilai-nilai yang baik pada siswanya. Nilai-nilai tersebut harus diwujudkan dalam tingkah laku sehari-hari, oleh karena itu pribadi guru itu sendiri merupakan perwujudan dan nilai-nilai yang akan di transfer, maka guru harus bisa memfungsikan sebagai seorang pendidik (tranfer of values) ia bukan saja pembawa ilmu pengetahuan akan tetapi juga menjadi contoh seorang pribadi manusia. Guru PAI sangat berperan penting dalam meningkatkan budi pekerti anak didiknya,” ucap Mustari menambahkan. (AgusJun)