081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

Peran Penyuluh Melalui Peningkatan Solidaritas dan Ikatan Sosial Masyarakat

Kota Magelang – Solidaritas dan Ikatan Sosial sangatlah penting bagi masyarakat untuk memahami dan mengatasi berbagai permasalahan aktual yang muncul di masyarakat. Penyuluh Agama Islam ikut ambil bagian sebagai nara sumber dalam acara. Peningkatan Solidaritas dan Ikatan sosial dikalangan masyarakat yang di selenggarakan Pemerintah Kota Magelang, melalui Kelurahan Cacaban, pada senin (08/10).

Dilaksanakan di Balai Kelurahan Cacaban Magelang Tengah, dengan tamu undangan Lurah setempat, Babinsa, Babin Kantibmas, seluruh Ketua RW, Takmir Masjid, Tokoh Masyarakat, dan perwakilan warga.

Kepala Kelurahan Cacaban, Sadma Wahju Djatmiko menuturkan, tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah terciptanya kehidupan masyarakat yang rukun, aman dan damai, guna mencegah masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dengan kekerasan yang bersifat keagamaan. Terciptanya kerjasama umat, ras, suku, budaya dan adat istiadat yang dilandasi oleh toleransi, saling pengertian, menghormati, dan saling menghargai.

“Perkembangan situasi politik ekonomi sosial dan budaya yang dinamis yang terjadi akhir-akhir ini di tanah air, sedikit demi sedikit telah mengubah cara pandang dan pola pikir masyarakat menjadi masyarakat yang mengedepankan ego pribadi diatas kepentingan kelompok,” tutur Sadma.

Dewasa ini perkembangan politik, ekonomi, sosial dan budaya semakin terlihat, sebagai bagian dari bangsa Indonesia kita wajib untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa. Arus globalisasi dalam awal abad ini semakin menggerus pemahaman masyarakat tentang pentingnya persatuan dan kesatuan dalam masyarakat.

Abdul Haris, Penyuluh Agama Islam Kementerian Agama Kota Magelang menyampaikan bahwa, “Allah menciptakan manusia dari seorang laki-laki dan perempuan kemudian menjadikan kamu berbangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Itulah cikal bakal persatuan dan kesatuan tanpa membedakan ras, agama, etnic, suku dll, yang membedakan adalah prilakunya berupa kebaikan, dan dalam Agama Islam adalah ketakwaanya.”

“Bahwa kalian umat Muhammad adalah umat terbaik, untuk mengajak yang baik dan mencegah yang buruk, dan untuk selalu beriman, menjalankan keyakinan dengan sebaik baiknya,” imbuh Haris.

Tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan dan memperingatkan dari kerjasama dalam perbuatan dosa dan pelanggaran, tidak diragukan lagi hal ini termasuk kewajiban terhadap sesama, baik secara individu maupun kelompok. Dengan hal itulah kebaikan akan tercapai bagi masyarakat, problematika-problematikan teratasi, walaupun Bangsa Indonesia memiliki berbagai keberagaman ras suku dan agama, namun dipersatukan oleh semboyan Bhineka Tunggal Ika dimana kita semua harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.(afi/sua)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content