Surakarta – Sebanyak 150 guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) dari SD, SMP, SMA, dan SMK se- Solo Raya yang tergabung dalam wadah Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) maupun Kelompok Kerja Guru (KKG) mengadakan acara syukuran dan sekaligus merayakan Natal 2018, di SMK 7 Surakarta, Selasa (22/1) kemarin.
Budiman Simbolon, mewakili MGMP dan KKG, dalam sambutannya mengajak kepada semua guru yang sudah melaksanakan tugas pada 2018, untuk nantinya di 2019, bisa lebih meningkatkan kinerja guru agar lebih disiplin administrasi,kegiatan belajar mengajar semakin baik, dan semakin maju. Didalam perayaan ucap syukur, sekaligus Natalan itu, lanjut Simbolon, sesuai dengan tema yang diambil dari satu kolentus ayat 30 a, intinya bahwa, Yesus itu merupakan hidmat bagi kita.
“Jadi kita ini diberi oleh Tuhan kemampuan juga dapat digunakan untuk juga mensejahterakan, menjadi berkat bagi sesama umat,” ujarnya.
Oleh karena itu, terang Simbolon, sebagai pendidik, ya kita mulai dari guru dulu, digugu dan ditiru oleh putra-putrinya, tidak hanya bisa menyuruh tanpa memberi contoh.
“Sekarang ini, guru yang hanya perintah-perintah saja sudah tidak model, tapi, guru mencontohi dulu, dan ank-anak akan mengikuti apa yang dicontohkan gurunya,” ungkapnya.
Sementara itu Kasubbag Tata Usaha, Kemenag Kota Surakarta, Syamsuddin, mewakili Kakankemenag Kota Surakarta, mengatakan bahwa kita harus bersyukur dengan hasil seleksi CPNS yang diadakan oleh pada 2018 kemarin, dimana ada tambahan CPNS untuk guru PAK sebanyak 25 orang di kota Surakarta.
“Syukur ini jangan hanya identik dengan uang terus, jadi rasa syukur ini juga ke hal-hal yang lain. Kita juga diberi umur panjang, diberi kesempatan untuk bekerja di kementerian Agama juga disyukuri,” papar Syamsuddin.
“Dengan betul-betul melaksanakan tugas dan kewajiban sebagaimana mestinya menjadi guru agama yang bisa menjadi contoh keteladanan. Bukan hanya tataran teoritis, tapi betul-betul dipraktekan juga dan diidentikkan nyata di masyarakat,” lanjut Syamsuddin.
Ditempat yang sama Penyelenggara Kristen, Budi Astuti menjelaskan bahwa meskipun para guru baru tersebut kebanyakan belum praktek mengajar atau menjadi guru GTT, tapi mereka sudah pemberkasan tinggal menunggu Surat Keputusan (SK).
Demikian juga Astuti memberikan motivasi, dan membesarkan hati kepada bapak ibu guru, khususnya guru senior yang nantinya tergeser tempat mengajarnya oleh ke 25 CPNS ini agar jangan merasa sakit hati.
“Aku iki guru ning kono wis suwe, kok malah ono guru anyar malah aku sing kon lungo, salahku opo… dosaku opo,” canda Astuti menggambarkan guru-guru yang akan dipindah itu.
Diharapkan bahwa jangan sampai ada perasaan seperti itu, tapi, harus bersikap profesional apalagi kebanyakan mereka itu rata-rata guru yang sudah sertifikasi, siap ditempatkan dimanapun, toh di Kota Solo lima kecamatan kan jaraknya itu dekat.
“Beda dengan waktu saya di Kemenag Pati, dimana jarak antar kecamatan dengan kecamatan yang lain sangat jauh”, beber Astuti yang pernah bertugas di Kabupaten Pati, beberapa waktu lalu. (astuti_rma/wul)