081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Peringati HUT Kota Mungkid, MTsN Ngablak Wujudkan Ruang Terbuka Hijau

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Magelang – Memperingati HUT Kota Mungkid ke 33 MTsN Ngablak melakukan penanaman pohon di lingkungan madrasah untuk mewujudkan Ruang Terbuka Hijau, Rabu, (22/3/2017).

Diwawancara melalui media sosial, Kepala Madrasah Gunartomo menyampaikan bahwa MTsN Ngablak bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Magelang dan Pemerintah Desa Pagergunung Kec. Ngablak menanam 94 batang Ketepeng, 13 batang Sawo kecik, mangga 72 batang, manggis 54 batang, dan 78 pohon kelengkeng.

Gunartomo menuturkan bahwa kegiatan penanaman pohon tersebut dimaksudkan agar lingkungan madrasah menjadi indah, sejuk dan dapat menahan air.

“Konsep sekolah hijau (green school) hendaknya menjadi komitmen setiap sekolah dalam rangka menginternalisasikan nilai-nilai lingkungan ke dalam seluruh aktivitas sekolah,” kata Gunartomo.

“Konsep sekolah hijau harus diimplementasikan secara luas dalam rangka mendukung program pemerintah yaitu penghijauan,” lanjutnya.

Menurut Gunartomo, terjadinya banjir dan tanah longsor sebagian besar diakibatkan oleh ulah manusia. Penyadaran manusia agar makin ramah kepada lingkungan harus ditanamkan sejak awal, khususnya saat anak dalam proses belajar.

“Lingkungan sekolah adalah lingkungan sehari-hari siswa. Jika lingkungan sekolah dapat dikelola dengan baik, maka akan menjadi media efektif dalam membentuk perilaku siswa terhadap lingkungan,” katanya.

“Ke depan kita menginginkan madrasah tidak hanya hijau dan rindang, tetapi mempunyai program dan aktivitas pendidikan yang mengarah kepada kesadaran dan kearifan terhadap lingkungan,” katanya berharap.

Menurut Gunartomo, kondisi geografis MTsN Ngablak yang berada lebih dari 1.500 m di atas permukaan laut, terletak di lereng Merbabu, dengan jalur wisata Gunung Andong dan Kopeng, sudah semestinya memiliki konsep yang strategis dalam mendukung wisata berbasis pertanian dan lingkungan.

“MTsN Ngablak harus berperan dan memberikan makna yang besar terhadap penghijauan di Ngablak. Sebagian siswanya hidup dalam suasana pedesaan, bercocok tanam dengan berladang di lereng-lereng pegunungan. Sangat penting untuk menghargai kearifan lokal mereka dengan mengedepankan pemeliharaan terhadap lingkungan,” tegasnya.

Dukungan aparat pemerintah Desa Pagergunung dalam kegiatan penanaman pohon, menurut Gunartomo adalah wujud dari usaha menciptakan kualitas lingkungan sekolah yang kondusif, menjaga ekologi, dan pelestarian secara nyata yang dilakukan dengan cara yang simpatik, kreativ, dan inovatif tanpa meninggalkan budaya kearifan lokal. (ms-bd-m45k-Af)