Perjuangan Sayla Dapatkan Beasiswa Kuliah di Hongkong, Menggapai Asa dari Keterbatasan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Sayla Maliatul Marzuqoh

Boyolali (Humas) – Keterbatasan tak menjadi aral bagi Sayla Maliatul Marzuqoh menjemput impiannya. Walaupun berasal dari keluarga yang kekurangan, siswi yang baru saja lulus dari MAN 1 Kota Semarang ini berhasil mendapatkan beasiswa kuliah di Hongkong University of Science and Technology (HKUST).
Beasiswa yang Sayla peroleh adalah beasiswa Indonesia Maju (BIM) Program Persiapan S1 Luar Negeri Angkatan III, dari Pusat Prestasi Nasional Kemendikbudristek.

Sayla mendapatkan kabar lolos program BIM ini pada 1 Mei 2024. Raihan ini tentunya tak serta merta direngkuh begitu saja. Sayla adalah siswa yang mandiri dan berprestasi, yang dengan tekad yang kuat sudah mulai berusaha mengejar cita-citanya sejak kelas X MAN 1 Kota Semarang.

Gadis berkacamata ini sudah mendapatkan banyak prestasi hingga ke tingkat internasional. Di antaranya yaitu juara II Asean Junior Robotic yang diadakan di Thailand pada 2021. Gadis kelahiran Malang, 15 Mei 2006 ini juga sempat menjadi finalis Myres Kementerian Agama RI tahun 2022. “Selain itu juga juara di beberapa olympiade yang diselenggarakan oleh Universitas maupun swasta,” kata Sayla sewaktu diwawancara, Jumat (17/5/2024) di Boyolali.

Berupaya untuk lulus bersekolah di luar negeri, Sayla sudah mempersiapkan diri sejak kelas XI. “Waktu kelas XI saya mendaftarkan diri sebagai penerima BIM untuk dibina dan dibimbing bersekolah di luar negeri. Dan Alhamdulillah, dari sekitar 1.200 siswa se-Indonesia, terpilih 160 siswa termasuk saya,” jelas Sayla.

Sayla mengambil jurusan Enviromental Management and Technology. Gadis penyuka sayur, sambal, dan tempe ini mengaku tertarik dengan isu lingkungan. “Essay saya sebagai proposal seleksi BIM ini adalah tentang kontribusi isu lingkungan untuk Indonesia. Essay saya paparkan dalam Bahasa Inggris,” kata Sayla.

Restu dari Orang Tua

Ditanya apa kiat khusus mendapatkan beasiswa? Sayla menyebutkan, yang utama adalah restu dari orang tua dan niat yang kuat. “Banyak faktor untuk sampai ke titik ini, tapi yang utama adalah niat dan restu dari orang tua,” kata Sayla.

Tekad Sayla untuk berprestasi pun ini berangkat dari keterbatasan ekonomi keluarga. Mama Sayla, Sri Puji Utama (57) adalah single parent yang membesarkan Sayla sedari SD. Untuk memenuhi kebutuhannya, Sayla berinisiatif ikut berjualan makanan dan alat tulis ketika SMP di Semarang.

“Saya TK dan SD di Malang. Kemudian SMP pindah Semarang. Sejak SMP ada ide untuk bantu mama jualan makanan dan alat-alat tulis di koperasi,” ungkap Sayla.

Kemandirian dan kegigihan Sayla selama mengeyam pendidikan pun membuahkan hasil. Sayla akhirnya diterima sebagai mahasiswa HKUST dengan beasiswa penuh.

Kepala MAN 1 Kota Semarang, Tasimin dan Sayla

Prestasi Sayla ini diakui oleh Kepala MAN 1 Kota Semarang, Tasimin. Diungkapkan Tasimin, Sayla adalah siswi yang rajin dan gigih, baik di akademik maupun non akademik. “Semua kegiatan dia ikuti dan kita fasilitasi. Dan saya bangga, Sayla bisa mendapatkan beasiswa ke luar negeri,” kata Tasimin.
Saat ini, Sayla mempersiapkan diri untuk berangkat ke Hongkong pada Agustus 2024. Shofatus Shodiqoh/Athi’ Masyruroh.