Perkuat Toleransi Kerukunan Umat Beragama di Jawa Tengah dengan Deteksi Dini Potensi Konflik

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Sukoharjo (Humas) – Rakerwil Kemenag Prov. Jateng hari ke 2 menghadirkan Narasumber Kepala Bakesbangpol Provinsi Jawa Tengah, Khoirudin dengan materi “Deteksi Dini Potensi perseteruan Jawa Tengah”, Senin (13/3) di Hotel Grand Mercure, Solo Baru.

Afief Mundzir, Kabid Penaiszawa sebagai moderator menyampaikan pengantar bahwa permasalahan sosial yang timbul seringkali dipicu dua hal, yakni dimensi keagamaan dan pendirian tempat ibadah.

Menurutnya, permasalahan seharusnya dimenej dengan baik, karena disparitas itu relatif. Perseteruan yang terjadi di Jateng selama tahun 2022 mampu diselesaikan dengan baik, perihal pendirian rumah ibadah di Kota Semarang serta Jepara.

Kesbangpol bersama Kanwil Kemenag Prov. Jateng selalu berupaya memelihara kondisi dengan penguatan forum mitra, penguatan deteksi dini, penguatan peran warga dalam mediasi konflik, pelibatan tokoh masyarakat, stakeholder, media massa dan jejaring sosial untuk menjaga kondusifitas wilayah. Upaya dalam penanganan konflik dilaksanakan dalam tiga langkah, yakni rekonsiliasi, rehabilitasi dan rekonstruksi.

Kanwil Kemenag Prov. Jateng juga membuat strategi dengan aktivitas kegiatan lintas agama, seperti jalan sehat kerukunan umat beragama, penguatan FKUB muda demi membangkitkan semangat kerukunan di kalangan muda.

Di saat serbuan pemikiran wacana ideologi trans nasional terhadap budaya Nusantara yang dianggap tak relevan pada era kekinian, maka penguatan komitmen kebangsaan, yakni empat pilar kehidupan berbangsa serta bernegara adalah final.

Kesbangpol Jateng senantiasa menjalin sinergitas dengan BNPT dan Densus 88, call center bersama Wahid Institute dan lembaga pembina ex napiter seperti Gema Salam di Solo, Persadani di Kota Semarang dan Podomoro di Brebes.(Sua/Rf)