Perkuat Toleransi Lewat Dialog

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Tegal – Di tengah kehidupan masyarakat Indonesia yang plural, umat beragama diharapkan membuka diri atas dialog-dialog untuk membangun toleransi, karena Keberadaan orang lain, “punya makna” bagi hidup kita, kita tidak bisa hidup sendiri, hal tersebut disampaikan oleh Pdt. Bambang Pujianto dalam acara Dialog Lintas Agama Tingkat Kecamatan, Senin (17/09) di Riez Palace Hotel Tegal.

Dalam rangka memperkuat rasa toleransi. Dialog akan menumbuhkan pemahaman dan empati dalam menyikapi perbedaan, Perbedaan adalah anugerah dari Tuhan, bukan agar saling berbenturan dan bermusuhan tetapi untuk membangun kehidupan yang lebih maju, adil, makmur, dan bermartabat,” ujar Bambang

Kebinekaan yang harmonis, lanjutnya adalah keindahan dan kekuatan dalam hidup, karena semua diri kita terpanggil dalam mewujudkan kebahagiaan dunia dan akhirat, sebagai panggilan tuhan demi keutuhan ciptaan, maka dibutuhkan toleransi melalui dialog.

Kita bisa ambil contoh, RI merdeka berkat dialog, kata Bambang, hal tersebut bisa dilihat dari sejarah 14 Agustus 1945, Heroshima-Nagasaki di bom, kaisar Hirohito memerintahkan penghentian permusuhan terhadap sekutu, berita ini didengar oleh Sutan Syahrir, akhirnya mengajak berdialog dengan Sukarni, Chairul Saleh dll untuk memecahkan masalah bangsa.

Dialog ternyata sudah menjadi budaya kita, karena dengan dialog bisa menghindari dari sifat diskriminasi terhadap kelompok yang berbeda, bahkan berani membela ketidak adilan yang dialami orang lain, walaupun mereka bukan kelompoknya,:”jelas Bambang.

.Dialog bukan berdebat, karena dialog bukan dalam perspektif : atas bawah, guru-murid, tetapi setara, untuk saling mewarnai dan memberi, bukan untuk tujuan kalah-menang, salah-benar, melainkan sebuah komunikasi timbal balik dalam semangat kebaikan.

Dalam kehidupan beragamapun, disamping banyak perbedaan, ternyata terdapat kesamaan yaitu pada nilai-nilai maupun permasalahan yang bersifat universal, seperti kemanusiaan, kebenaran, keadilan, HAM, persaudaraan dengan cinta kasih,yang semuanya itu harus ditanggapi dan diselesaikan melalui media pertukaran ide dan informasi melalui dialo “tutupnya.(IM/rf)