Kab. Pekalongan – MAN Pekalongan menyelenggarakan rapat koordinasi persiapan Pesantren Intensif Ramadhan 1443 H yang akan dilaksanakan 18-26 April 2022. Rapat koordinasi diikuti stakehokder dan panitia di aula lantai 1. Rapat koordinasi ini dipimpin langsung oleh Drs. H. Syaefudin, M.Pd Kepala MAN Pekalongan dengan menerapkan protokol kesehatan. Senin (11/4/2022)
Pada kesempatan ini Drs. H. Syaefudin, M.Pd menyampaikan pentingnya kegiatan Pesantren Ramadhan dengan sebutan pesantren intensif karena memaparkan praktik ibadah dengan problematikanya secara rinci.
“Tujuan pesantren intensif untuk membentuk peserta didik yang sholeh, sholehah, cerdas dan berakhlakul karimah. Gaung pesantren intensif dijadikan sebagai salah satu program pavorit untuk membentuk karakter peserta didik. Kegiatan ini perlu didukung semua pihak dan diviralkan serta dihebohkan agar menjadi daya tarik meningkatkan ibadah.” jelasnya.
H. Kelik Listiono, M.SI Ketua pelaksana kegiatan menyampaikan, “Pesantren intensif ini akan diberikan buku saku kifayah surat yasin, tahlil, sholawat dan doa,” tuturnya.
“Materi pesantren intensif meliputi thoharah, fasholatan, puasa, zakat, tahsinul Quran dan sholat dhuha serta dilanjutkan sholat dhuhur berjamaah. Pelaksanaan pesantren intensif terbagi 2 tempat yaitu musholla dan aula lantai 2 serta menerapkan protokol kesehatan.”ujar H. Kelik Listiono
Adapun teknis pelaksanaan pesantren intensif sebagai berikut : 1. Rundown schedule kegiatan; 2. Pemateri profesional guru PAI; 3. Pendampingan oleh wali kelas untuk kehadiran peserta; 4. Terbagi 2 tempat mushola dan aula; 5. Sholat dhuha; 6. Yasin dan tahlil; 7. Tahsinul Quran; 8. Pemaparan materi (thoharoh, fasholatan, puasa dan zakat serta problematikanya); 9. Penugasan merangkum materi; 10. Penilaian oleh guru Fikih dan Quran Hadis; dan 11. Sertifikat kegiatan.
Daya dukung kesuksesan pesantren intensif perlu adanya kerja sama keluarga besar MAN Pekalongan. Tak lupa peran panitia untuk mengemas dan mempublikasi pesantren intensif menjadi branding madrasah dalam rangka membentuk generasi sholeh, sholehah, cerdas dan berakhlakul karimah.
“Semoga pesantren intensif bulan Ramadhan memberikan pemantapan ilmu agama khususnya Fikih, Quran Hadis dan problematikanya yang dapat dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.” harap H. Kelik Listiono. (C-NA/Ant/bd).