Kendal – Ibadah haji sangat membutuhkan ketahanan fisik, terutama bagi calon jemaah haji (CJH) yang sudah Lanjut Usia (Lansia). Dengan persiapan fisik yang matang, diharapkan mampu memperlancar aktivitas seluruh rangkain ibadah haji. Apalagi kondisi alam di Saudi Arabia sangat berbeda dengan di Tanah Air.
Menyadari Hal tersebut Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Ath Thoyyibah mengajak CJH melakukan jalan kaki sepanjang 1,6 km dan melakukan cek kesehatan sebelum mengikuti Kegiatan Sosialisasi Haji Sehat Menuju Isthitaah Kesehatan Jemaah Haji, kegiatan ini diinisiasi oleh Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan yang bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kendal di Aula KBIH Ath Thoyyibah Gemuh Kendal, Kamis (09/03).
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kendal Muh. Sa’idun menyambut baik kegiatan yang diadakan oleh KBIH Ath Thoyyibah, menurutnya jalan sehat bagi CJH dimaksudkan agar dapat mengukur kemampuan fisiknya sehingga saat berada di tanah suci nantinya dapat melaksanakan ibadah dengan sehat wal afiat, dan dapat memperoleh haji mabrur sebab ibadah haji memerlukan kemampuan fisik jasmani dan rohani.
“Ibadah haji mempunyai dua dimensi yaitu kemampuan fisik jasmani dan rohani,” ujar Sa’idun yang bertindak sebagai narasumber pada kegiatan tersebut.
Sa’idun menambahkan, sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI Nomor 15 Tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan Haji, CJH diharapkan pada saat menjelang keberangkatan ke tanah suci benar-benar telah siap atau mampu baik secara fisik jasmani dan rohani sehingga dalam melaksanakan aktifitas ibadah di tanah suci mampu secara mandiri dan tidak bergantung pada jemaah haji apalagi sampai membebani jemaah haji lain.
“Jangan sampai fisik kurang baik sehingga menjadi beban bagi jemaah haji lain,” imbuhnya.
Istithaah ini, lanjut Sa’idun, semangatnya adalah CJH menjaga kesehatan agar nanti saat berangkat jemaah tidak mengidap penyakit yang berpotensi membatalkan keberangkatan hajinya serta merupakan perlindungan kepada CJH yang mempunyai resiko tinggi.
“Jadi semangatnya bukan untuk memvonis atau eksekusi agar CJH batal berangkat haji,” tegasnya.
Sementara itu, dikutip dari situs resmi Kemenkes RI, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI, Prof Dr Tjandra Yoga Aditama mengatakan, Stamina tubuh yang baik tentu dapat mendukung kelancaran pelaksanaan ibadah haji. Untuk memerolehnya, tentu tidak bisa diperoleh dengan cara instan dan dalam waktu sekejap mata. Sekurangnya ada dua hal harus diperhatikan. Asupan makanan minuman yang baik serta latihan fisik yang cukup.
“Teratur berjalan kaki tiga sampai empat kali setiap minggu, dengan durasi masing-masing 20 hingga 30 menit bisa menjadi pilihan CJH. “Tapi sebaiknya persiapan fisik seperti ini dilakukan sejak jauh hari, sekitar enam bulan sebelum keberangkatan,” pungkas Sa’idun. (smr-ja/gt)