Peserta UN Kecewa, Kertas Corat-Coret Tidak Tersedia

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Cilacap – Kekecewaan peserta UN kepada panitia MPU UN 2015 / 2016 khususnya di MPU 502 di Sub Rayon 03 Kebumen muncul pada hari kedua jam pertama pelaksanaan Ujian Nasional, tidak disediakannya kertas kosong buat corat coret saat pelaksanaan ujian mata pelajaran Matematika membuat para peserta ujian merasa tidak mendapat kenyamanan dalam melaksanakan UN tahun ini. Menanggapi hal tersebut Kepala MAN 2 Kebumen Mahmudin segera melakukan koordinasi dengan panitia tingkat Kabupaten sayangnya arahan dan petunjuk panitia Kabupaten memang tegas tidak mengizinkan satker atau sekolah pelaksana UN menyediakan kertas untuk corat coret.

“Jika dicermati dalam POS Penyelenggaraan UN Tahun Pelajaran 2015/2016 yang menjadi payung hukum pelaksanakan UN yang dikelurkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor : 0034/P/BSNP/XII/2015 memang tidak ada kalimat atau kata yang muncul terkait dengan larangan sekolah atau panitia pelaksana UN menyediakan kertas kosong untuk corat coret para peserta UN,” jelas Mahmudin kepada para peserta UN dan pengawas di MAN 2 Kebumen. Namun demikian untuk menghormati arahan dan penjelasan Panitia tingkat Kabupaten yang katanya itu sudah merupakan kesepakatan antara Disdikpora dan Kasi Pendidikan Madrasah di MAN 2 Kebumen tidak diberikan kertas untuk corat coret peserta UN. “Kami harus taat azas kesepakatan tersebut, tetapi kami akan bawa pada rapat koordinasi antara kepala sekolah agar penafsiran ketentuan dalam POS UN jangan sampai merugikan peserta UN,” tandas Mahmudin.

Lebih lanjut Mahmudin menjelaskan tata tertib dalam POS UN memang melarang peserta Ujian Nasional membawa alat komunikasi elektronik, dan kalkulator ke sekolah/madrasah; tas, buku, dan catatan dalam bentuk apapun harus dikumpulkan di dalam ruangan kelas bagian depan. Namun ketentuan ini tidak harus di tafsiri secara sempit sehingga menjadi larangan untuk di sediakannya kertas corat-coret apalagi jika hal ini sangat dibutuhkan oleh peserta UN, yang penting ada jaminan bahwa kertas tersebut bukan catatan dan disediakan oleh panitia serta diperiksa oleh pengawas ruang bahwa kertas tersebut bukan contekan atau kunci jawaban. “Kita sedang melatih pelaksanaan UN tahun ini dengan semangat kejujuran, tentu kejujuran harus di bangun di atas landasan saling percaya bukan dengan saling curiga,” tegas Mahmudin menambahkan. UN harus lancar dan nyaman

Sehari sebelumnya Kunjungan Wakil Bupati KH. Yazid Makhfudz dengan Sekretaris Daerah Adi Pandoyo didampingi Kabid Pendidikan Menengah Sudirman ke MAN 2 Kebumen dalam rangka monitoring pelaksanaan UN disambut hangat oleh Kepala MAN 2 Kebumen.

Dalam kunjungan tersebut Yazid Makhfudz berpesan kepada panitia agar pelaksanaan UN jangan sampai menjadikan para peserta UN merasa tidak nyaman, jika ada soal yang rusak atau dapat merugikan peserta harus segera laporkan. “Kita harus melahirkan generasi masa depan yang bukan hanya cerdas dan pintar dari sisi akademik tetapi juga harus cerdas dan berintegritas sehingga UN bukan merupakan sarat kelulusan tetapi tetap menjadi alat evaluasi untuk melahirkan anak didik yang memiliki jiwa kejujuran dan sikap percaya diri, karenannya jangan sampai anak dirugikan,” pesan Yazid. Kita harus mengedepankan filosofi lebih baik jujur tetapi hasilnya baik daripada tidak jujur tetapi hasilnya jelek. Saran Wakil Bupati kepada para pengawas dan panitia di Sub Rayon 03 MAN 2 Kebumen. (oedie/gt)