Rembang — Petugas haji diharapkan mampu menjalankan tugasnya dengan profesional selama mendampingi dan membimbing jemaah haji mulai dari pemberangkatan, perjalanan di tanah suci, hingga kepulangan di tanah air. Utamanya di tanah suci, petugas haji diminta untuk benar-benar memperhatikan kenyamanan dan keselamatan jemaah haji.
Demikian disampaikan oleh tim Inspektorat Jenderal yang diketuai oleh Kamalul Iman Billah dalam sambutan pembukaan tes seleksi calon petugas haji Kabupaten Rembang, pagi ini di aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang.
Kamal mengatakan, walaupun di tanah suci, tak menutup kemungkinan jemaah akan mengalami hal-hal yang tidak diinginkan seperti tersesat, kehilangan barang, dan sebagainya.
Sementara sebagaian besar jemaah belum mempunyai pengalaman. “Contohnya gelang. Sebagian jemaah belum memahami pentingnya gelang yang harus selalu dipakai. Sebab, di gelang tersebut tertera nomor paspor dan asal negara jemaah. Sedangkan di armina, gelang karet juga penting untuk dipakai, karena menunjukkan maktab jemaah. Jika jemaah tersesat, maka dengan mengindentifikasi gelang tersebut, jemaah akan mudah dituntun untuk kembali ke maktab”, jelasnya.
Hal lain yang perlu diingatkan kepada para jemaah adalah tidak membawa uang tunai dalam jumlah yang besar. Demikian pula bertransaksi dengan orang yang tidak dikenal. “Hal tersebut bisa mengakibatkan jemaah kehilangan uang”, katanya.
Kamal juga menyampaikan, petugas haji yang dari unsur PNS tetap harus mematuhi PP no 53 tahun 2010. Walaupun sudah berada di luar negeri, namun yang bersangkutan tetap masih berstatus PNS.
Kepada yang terpilih, Kamal meminta agar melaksanakan tugasnya dengan profesional dan melayani jemaah haji semaksimal mungkin. Terutama bagi yang sudah pernah berhaji, semua pengalaman selaiknya diberikan kepada jemaah.
Pelayanan maksimal tersebut mutlak dilakukan, mengingat TPHI dan TPIHI beberapa tahun terakhir ini dijaring dari daerah. Dikatakan Kamal, beberapa tujuan perekrutan dari daerah antara lain petugas haji lebih mengenal dan memahami karakter jemaah. Sehingga jika ada permasalahan, maka akan mudah ditemukan solusi.
Tes seleksi ini diikuti oleh 15 peserta yang terdiri atas 11 peserta seleksi Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI), 1 peserta seleksi Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI), dan tiga peserta seleksi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.
Tim irjen yang terdiri atas tiga orang yaitu Kamalul Iman Billah, Sulaeman, dan Royhand Abdillah akan turut memantau pelaksanaan seleksi petugas haji ini.—Shofatus Shodiqoh