081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

PGIN, Wadah Pejuang Pendidikan di Indonesia

Temanggung – PGIN (Perkumpulan Guru Inpassing Nasional) sebagai wadah pejuang pendidikan di Indonesia, merangkul semua kalangan guru di lingkungan Kementerian Agama, khususnya bagi guru di madrasah swasta dari Sabang sampai Merauke untuk selalu mengembangkan dunia pendidikan di Indonesia. Menggandeng tangan, membuka pikiran, menyentuh hati, membentuk masa depan, sebab seorang guru tidak berpengaruh selamanya, dia tidak pernah tahu kapan pengaruhnya berakhir.

Acara Bimbingan guru Inpassing Kementerian Agama Kabupaten Temanggung dilaksanakan, Sabtu (8/12) bertempat di Aula Kantor  Kementerian Agama Kabupaten Temanggung dan dihadiri oleh 300 lebih guru yang sudah terinpassing di madrasah baik tingkat RA, MI, MTs, MA yang telah bergabung dalam organisasi PGIN.

Ketua PGIN Kabupaten Temanggung, Sunarti, berharap agar PGIN dapat menjadi sebuah wadah untuk menggali dan menampung aspirasi dan alat untuk perjuangan kesejahteraan guru-guru honorer di madrasah swasta.

Sementara itu dalam sambutannya Kasi Pendidikan Madrasah, H. Munsiri, S.Ag, menyampaikan 5 budaya kerja antara lain : Integritas yaitu kesetaraan antara hati, pikiran, perkataan, dan perbuatan harus selaras. “Profesionalitas yaitu bekerja dengan sangat disiplin, tepat waktu, tepat sasaran, dan berhasil dengan baik. Inovasi yaitu menyempurnakan yang sudah ada dan mengkreasikan ide atau gagasan baru. Tanggung jawab yaitu bekerja secara tuntas dan konsekuen. Keteladanan yaitu menjadi contoh yang baik bagi orang lain,” ujar Munsiri.

Antusias peserta bimbingan guru inpassing Kementerian Agama Kabupaten Temanggung yang diselenggarakan oleh PGIN (Perkumpulan Guru Inpassing Nasional) Kabupaten Temanggung, dengan pembicara bapak KH. Muslich ZA.

Dalam materinya KH. Muslich ZA menyampaikan, “Bahwa bimbingan guru inpassing Kementerian Agama adalah proses bantuan terhadap individu untuk mendapatkan pemahaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan, untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimum kepada madrasah, anak didik, dan masyarakat,” tuturnya. (sr/sua)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content