KAB.PEKALONGAN, – Kepala Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan, Drs. H. Sukarno, MM didampingi Pengawas MTs Dra. Hj. Munasifah, MSI dan Ketua MGMP Bahasa Inggris MTs Laila Prafitria Agustine, S.Pd membuka Acara Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) bagi Guru Mapel Bahasa Inggris di Aula Rumah Makan Kampung Damai Karanganyar pada Rabu (09/11/2022)
Kegiatan yang diikuti oleh 28 peserta yang seluruhnya merupakan guru mata pelajaran Bahasa inggris pada madrasah sekabupaten Pekalongan, dilaksanakan dari tanggal 09 – 19 November 2022 ( IN ON IN) . PKB merupakan salah satu program prioritas strategis Kementerian Agama melalui Dirjen Pendidikan Islam dalam meningkatkan mutu pendidikan Islam yaitu meningkatkan mutu pembelajaran melalui peningkatan mutu guru, kepala madrasah dan tenaga kependidikan.
Ketua MGMP Bahasa Inggris Laila Prafitria Agustine, S.Pd menyampaikan bahwa PKB merupakan proses penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan dan kompetensi guru, baik pedagogik maupun profesional dalam melaksanakan tugas profesinya, serta memiliki performa sebagai pendidik dan pembimbing bagi peserta didiknya. Program Diklat PKB ini sangat penting karena dapat mengembangkan keterampilan instruksional dan pengetahuan terhadap materi pembelajaran yang bersangkutan.
“Tujuan umum diadakan kegiatan Diklat PKB bagi guru mapel bahasa inggris yakni untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru bahasa inggris secara sistematis dan berkelanjutan, memberikan pemahaman kepada peserta (guru) tentang program pengembangan keprofesian berkelanjutan (PPKB ), dan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap profesional Guru dalam mengemban dan tugas sebagai pendidik,” ucap Laila
Kepala Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan, Drs. H. Sukarno, MM saat membuka sekaligus menyampaikan materi dalam Kebijakan Menteri Agama dan PKB di Madrasah berpesan dengan adanya kegiatan ini dapat dimanfaatkan dan benar-benar melaksanakan kegiatan secara baik agar peserta kegiatan PKB ini benar-benar mendapatkan manfaatnya.
“Saya mengapresiasi kepada pokja MGMP yang tanggap melaksanakan kegiatan diklat pengembangan keprofesian berkelanjutan ini, terima kasih juga disampaikan kepada pengawas madrasah yang telah membantu hingga terlaksananya kegiatan ini, ini adalah potensi potensi kerjasama dengan bank dunia, saya dorong kepada bapak ibu untuk dapat mengikuti kegiatan ini dengan sebaik baiknya”
Lebih lanjut Sukarno mengingatkan bahwa kita bekerja itu harus mengacu pada aturan regulasi yang ada, terkait mengajar dan cuti bagi guru, kemudian kenaikan pangkat guru itu semua ada aturannya yang harus dipedomani.
Terkait kegiatan ini ikutin dengan baik, ini potensi yang mesti dimanfaatkan, program ini bisa dilaksanakan tidak hanya mengandalkan pemerintah saja, namun berbagai dukungan dari masyarakat sangat diperlukan untuk meningkatkan kompetensi guru. Dukungan ini dapat berupa kerja sama dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, juga dengan berbagai satuan kerja di lingkungan Kemendikbud. Harapannya PKB tidak hanya menjadi program yang berhasil, tapi dapat mewujudkan Guru Mulia karena Karya.
Terakhir Sukarno berpesan agar tunjangan profesi guru yang telah diterimanya sebaiknya jangan dihabiskan seluruhnya untuk hal hal yang bersifat konsumtif atau gaya hidup mewah, TPG yang diterima sebaiknya juga sebagian digunakan untuk usaha peningkatan pengembangan diri dan kompetensi guru, sehingga dalam mengajar akan lebih professional.
“Saya selaku Kepala Kantor sangat mengharapkan Bapak dan Ibu guru dapat meningkatkan tidak hanya ketrampilan dan pengetahuan tapi juga keshalihan, baik keshalihan pribadi maupun keshalihan sosial, sehingga output dan outcomenya dapat dicapai, dimana seorang guru bisa menjadi suri teladan bagi anak didiknya, bagi lingkungan sekolah maupun lingkungan tempat tinggal, hal ini bisa ditunjukan dengan kedisiplinan dalam proses belajar mengajar yang ada di madrasah masing-masing, sehingga kepercayaan masyarakat akan terus bertumbuh dan slogan “Madrasah Hebat Bermartabat” dapat tercapai,” pungkasnya. (MTb/bd)