Ponpes Al Munawaroh Sebagai Ponpes Percontohan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Tegal– Kementerian Agama Kota Tegal melalui seksi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (PAKIS), adakan survey ke- pondok pesantren se-Kota Tegal. Seperti yang disampaikan Kasi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam, Agus Seri dalam acara Rapat Koordinasi Lembaga Pendidikan Keagamaan Pondok Pesantren se- Kota Tegal di Aula Ponpes Al Munawaroh, Margadana Kota Tegal.

Dalam kesempatan tersebut Agus Seri memaparkan, bahwa Kementerian Agama yang merupakan amanat dari Pemerintah untuk melaksanakan berbagai program yang dapat menunjang pendidikan khususnya di Ponpes terus digalakan, terutama mengenai Program Indonesia Pintar (PIP) yang dialokasikan khusus kepada santri yang belajar agama tanpa mengikuti pendidikan lain. “Bantuan Operaional Pesantren (BOP) yang diberikan setiap Pesantren juga merupakan perhatian khusus, ” ujar Agus Seri.

Agus Seri menambahkan bahwa untuk memacu perkembangan intelektual pondok pesantren, Kementerian Agama juga mengajak kepada pengasuh/pengajar pondok pesantren untuk ikut aktif dalam perlombaan-perlombaan yang diadakan setiap tahun, diantaranya lomba Membaca Kitab Kuning (MQK), lomba tingkat provinsi untuk semua TPQ, lomba kemah santri dan perlombaan lainnya.

Dalam sambutannya, pengasuh pondok pesantren Al Munawaroh, KH. Muhtar Khodori mengatakan, bahwa pondok pesantren yang diasuhnya bisa dijadikan percontohan bagi ponpes lain di Kota Tegal, terutama mengenai program yang begitu sederhana dengan modal Mardhotillah (mencari ridha Alloh), dia bisa membangun kepercayaan masyarakat luas terutama umat islam di Kota Tegal dan diluar Kota Tegal. “Pondok Pesantren Al Munawaroh berdiri sekitar tahun 2011, menampung sekitar 110 santri dengan jumlah pengajar 8 ustadz,” katanya.

Program Ponpes Al Munawaroh yang paling diminati masyarakat adalah program penerimaan santri dari anak yang menyandang yatama, kaum duafa, santri marjinal dan juga menampung anak yang broken home. Mereka semua akan mendapatkan fasilitas pendidikan yang sama dan mendapat tambahan pendidikan formal (diluar pesantren ) yaitu pendidikan di tingkat TK, SD, SMP, SMU sampai Perguruan Tinggi.

Diakhir acara KH. Muhtar Khodori meminta kepada para  santri untuk  semangat dalam mengemban ilmu di pondok pesantren, mudah-mudahan pondok pesantren ini menjadi percontohan bagi Ponpes yang lain bahwa “Program di dalam pesantren Al Munawaroh dengan mengacu pada sebuah target, tahfidz Juz Amma, tahfidz Safinatunnajah dan Sulam Taufik, “ tuturnya. (IM/rf).