Kab. Pekalongan – Pramuka merupakan kader pemuda bangsa yang siap berkarya sekaligus mengembangkan potensi yang mereka miliki dalam rangka pembentukan karakter positif dan memperkuat perannya di masyarakat. Begitupun dengan pramuka penggalang di Gudep MTsN 2 Pekalongan. Sebanyak 53 orang Dewan Penggalang yang seluruhnya berasal dari kelas 8 mengikuti kegiatan kebersihan, penghijauan dan pengolahan sampak anorganik di lingkungan madrasah pada 15 Februari lalu. Menurut keterangan dari salah satu pembina pramuka, Heri Suksmadi, S.Pd., kegiatan tersebut bertujuan untuk melatih kepekaan dan kepedulian anggota pramuka khususnya dewan penggalan terhadap lingkungan sekitar.
“Kegiatan ini memang khusus kita selenggarakan salah satunya sebagai bentuk implementasi dari darma ke-2 yakni cinta alam dan kasih sayang sesama manusia. Oleh karena itu, mereka kita bimbing untuk berperan aktif dalam membersihkan lingkungan madrasah, melakukan pembibitan, serta mengolah sampah anorganik menjadi hasta karya yang bernilai. Harapan kami selaku pembina, melalui kegiatan ini jiwa peduli dan kecintaan mereka terhadap alam semakin terbangun, dan bisa diterapkan dimanapun mereka berada.” tuturnya.
Kegiatan dimulai dengan mengumpulkan botol-botol bekas, sedotan bekas, kertas koran bekas, wadah-wadah bekas serta peralatan lain yang diperoleh dari sekitar rumah maupun lingkungan madrasah. Setelah itu, botol yang dikumpulkan dibentuk menjadi pot-pot untuk kemudian diberi media tanam dan bibit tanaman. Pada kesempatan ini, mereka menggunakan bibit kangkung dan cabai. Selain pembibitan, penghijauan dan kebersihan, mereka juga mengolah botol, sedotan, dan kertas koran bekas menjadi kerajinan tangan yang indah. Berkat tangan-tangan terampil para anggota dewan penggalang putri, jadilah hasta karya berupa bunga dari sedotan dan kertas koran dengan hiasan vas bunga dari botol bekas.
Kebahagiaan terpancar dari rona wajah mereka manakala berhasil menaklukan tantangan dharma ke-2. Tidak hanya karena berhasil membuat kerajinan, namun juga karena hikmah yang mereka ambil agar senantiasa peka akan adanya sampah anorganik yang dapat merusak kualitas tanah. Reffi Ririyanti selaku Pratam Putri mengungkapkan, ia dan kawan-kawan sangat senang bisa belajar langsung bagaimana menanam, memanfaatkan barang-barang bekas serta menjaga kebersihan lingkungan.
“Semoga kegiatan semacam ini bisa secara rutin kami laksanakan, agar semakin kuat rasa cinta kepada alam sekitar.” harap siswi kelas 8E itu.
Melihat kesungguhan para anggota dewan penggalang, kepala MTsN 2 Pekalongan memberikan acungan jempol dan motivasi kepada mereka.
“Dimanapun, Pramuka itu seperti tunas kelapa. Artinya, hadirnya membawa manfaat, seperti halnya di madrasah. Melalui kegiatan yang telah dilakukan menjadi bukti bahwa pramuka memang kader bangsa yang dapat diandalkan. Apalagi dalam hal kepedulian terhadap kelestarian alam. Terlebih, madrasah kita yang telah mendapat anugerah sebagai sekolah adiwiyata tingkat kabupaten, haruslah secara konsisten melaksanakannya. Terima kasih anak-anakku, teruslah berkarya bersama pramuka.” tuturnya. (Why/Ant/bd).