Boyolali (Humas) — Terbiasa tampil di depan publik membuat Priyanto begitu piawai bertugas sebagai pembawa acara dalam prosesi pemberangkatan jemaah haji Embarkasi Solo 1445 H/2024 M.
Priyanto (40) sudah berkecimpung di dunia Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang. Tak heran, ia bisa menghadapi jemaah dalam kondisi apa pun.
Kondisi sebagian jemaah mungkin sudah cukup lelah karena banyak acara, mulai dari rumah, kecamatan, hingga kabupaten. Ini menjadi tantangan bagi Priyanto saat mengantar keberangkatan jemaah haji dari Gedung Muzdalifah Asrama Haji Donohudan Boyolali.
“Kita buat prosesi kebarangkatan sesingkat mungkin, karena perjalanan di pesawat akan lama. Saat akan berangkat dengan pesawat, sebagian jemaah mungkin merasa grogi dan khawatir karena belum pernah naik pesawat. Untuk itu kita beritahu jemaah tentang segala hal yang berhubungan dengan keamanan dan kenyamanan jemaah selama di pesawat,” ucap Priyanto.
Tantangan lainnya adalah saat terjadi penundangan keberangkatan. Ini tentu menjadikan jemaah menunggu lama dari jadwal awal. Untuk menenangkan jemaah, ia harus membuat sejumlah trik agar jemaah tetap merasa tenang dan gembira.
“Kami coba membuat jemaah tidak bosan, tetap tenang dan tidak panik, tetap semangat dan tetap gembira menjelang keberangkatan,” kata Priyanto saat ditemui usai acara keberangkatan, Rabu (29/5/2024).
Beberapa trik itu di antaranya mengajak jemaah haji bercanda, menayangkan film documenter tentang haji, atau shalawat Nabi.
Memberangkatkan 100 kloter, pria pengajar TPQ ini harus siap 24 jam. Pelepasan jemaah dari Gedung Muzdalifah ini kerap berlangsung pada dini hari. Priyanto harus menyiapkan fisik agar selalu dalam kondisi prima. “Serta jangan lupa nikmati tugas kita dan selalu bahagia. Karena itu kunci kita dalam menjalankan tugas sebaik-baiknya,” tandasnya. – iq/at