Rakernas IPARI, Upaya Memaksimalkan Peran Penyuluh Agama Sebagai Mitra Kementerian Agama

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Jakarta (Humas) – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) ke-1 tahun 2024 telah berlangsung dari tanggal 7 s.d. 9 Maret 2024, bertempat di Aston Kartika Grogol Hotel, Kartika Tower, Jakarta.

Acara yang dibuka oleh Kamaruddin Amin selaku Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam ini, secara umum dimaksudkan untuk mengevaluasi pelaksanaan Program Kerja Pengurus Pusat (PP) IPARI sejak dibentuk tanggal 26 Mei 2023, dan sekaligus menetapkan Program Kerja dan Rekomendasi PP IPARI Tahun 2024, sebagai upaya memaksimalkan peran Penyuluh Agama sebagai mitra Kementerian Agama RI.

Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (PP IPARI), Daloh Abdalloh menyampaikan selain banyak pengetahuan dan informasi yang diperoleh selama Rakernas, banyak juga hal yang disepakati dan ada beberapa poin penting yang merupakan rekomendasi untuk Kementerian Agama RI.

“Seiring datangnya bulan Ramadhan, akan dilaksanakan rekomendasi Rakernas IPARI berupa kegiatan bersama stakeholder di beberapa titik di Indonesia, yaitu untuk merealisasikan kegiatan pengembangan Kampung Moderasi Beragama. Tentunya sesuai dengan kearifan local dan budaya masing-masing daerah,” jelas Daloh Abdalloh.

Hampir senada, Direktur Penerangan Agama Islam, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Islam Kemenag RI, Amad Zayadi mengatakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menemukan format yang paling efektif dan berdayaguna dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kapabilitas penyuluh agama yang terkumpul dalam wadah IPARI, untuk memaksimalkan peran Penyuluh Agama sebagai mitra Kementerian Agama RI khususnya dalam pengembangan Kampung Moderasi Beragama yang sudah dirintis di seantero Indonesia.

Ahmad Zayadi juga meminta IPARI sebagai organisasi profesi, harus menyiapkan diri untuk menjadi mitra pemerintah. IPARI bertanggungjawab dengan pembinaan jabatan fungsional Penyuluh Agama untuk meningkatkan kualitas SDM Penyuluh Agama. Menurutnya pembangun bangsa tidak akan berjalan baik jika pembangunan masayarakat yang salah satunya dilakukan oleh para Penyuluh Agama tidak berjalan dengan lancar.

“Pemerintah bersama IPARI tentu punya instrumen dan kebijakan bersama untuk berkontribusi demi peningkatan kapasitas dan kapabilitas Penyuluh Agama agar dapat terus memberikan layanan keagamaan yang premium untuk masyarakat, agar pembangunan beragama berjalan lancar,” pungkas Ahmad Zayadi.

Sementara itu Kepala Sub. Direktorat Penyuluh Agama Islam, Direktorat Penerangan Agama Islam, Ditjen Bimas Islam, Kemenag RI, Amirullah menyampaikan jika pelaksanaan Rakernas IPARI dikemas dengan konsep happy supaya peserta Rakernas dapat menggali ide secara maksimal namun tetap santai serta mampu menuangkan gagasannya dengan baik dalam bentuk program kerja. “Saya sengaja membuat Rakernas dengan konsep happy agar tidak terlalu tegang dan meminta komitmen yang hadir, baik itu para pengurus PP IPARI maupun para Ketua PW IPARI, agar menunjukkan diri sebagai macan, bukan tikus, karena kita hebat dan kita luar biasa,” kata Amirullah saat menutup secara resmi Rakernas PP IPARI.(S)